Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menjadi Sahabat Anak melalui Komunikasi Terbuka, Pentingnya Mendengarkan sebagai Orangtua

6 Oktober 2024   21:59 Diperbarui: 7 Oktober 2024   14:23 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu perlunya kita membangun komunikasi terbuka dengan anak dengan menyiapkan kesabaran, waktu dan upaya berkesinambungan. Berikut ada beberapa upaya yang dapat kita terapkan;

  • Ciptakan lingkungan yang aman. Jika lingkungan dan suasana yang nyaman maka anak berbicara tanpa rasa khawatir akan kita hakimi atau dihukum. Dengan begitu, anak akan datang pada kita untuk berbagi suatu hal baik itu kisah besar atau kecil karena kita menerima secara terbuka dengan sepenuh hati.
  • Menyediakan waktu berkualitas. Bukan banyaknya waktu yang kita miliki tapi kualitas pertemuan yang dihasilkan itu perlu meskipun kesibukan tak dapat mengurangi komunikasi yang kita lakukan. Dengan meluangkan waktu khusus untuk anak maka kita sebagai orangtua benar-benar ada tanpa memikirkan pekerjaan atau gawai. Tapi kita siapkan diri kita untuk mendengarkan dan anak merasa kita hadir sepenuhnya.
  • Jaga nada bicara yang positif. Saat kita mendengarkan kisah anak maka nada bicara dan bahasa tubuh sangat berdampak dalam menciptakan suasana. Usahakan menghindari nada yang menghakimi atau merendahkan. Sebaiknya menggunakan nada yang tenang, hangat, dan terbuka agar anak merasa nyaman.
  • Berikan pertanyaan terbuka. Dalam hal ini orangtua dapat menggunakan variasi kalimat pemantik yang memotivasi anak untuk bercerita. Sehingga orangtua dapat menggali informasi lebih mendalam dari anak. Anak akan banyak mengutarakan kisahnya dan kita sebagai orangtua hanya memberikan penguatan di bagian akhirnya agar anak dapat menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.

Mendengarkan merupakan keterampilan yang terkadang diabaikan dalam membina bhubungan komunikasi antara orangtua dan anak. Tak hanya itu mendengarkan merupakan elemem penting dalam menguatkan kedekatan dan membangun hubungan yang sehat serta penuh kepercayaan. 

Dengan mendengarkan lebih banyak daripada memberikan nasihat maka orangtua tidak hanya membantu anak mengembangkan keterampilan emosionalnya dan menuntunnya untuk mengambil keputusan dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun