Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menjadi Sahabat Anak melalui Komunikasi Terbuka, Pentingnya Mendengarkan sebagai Orangtua

6 Oktober 2024   21:59 Diperbarui: 7 Oktober 2024   14:23 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu, buatlah anak merasa nyaman dan aman berbicara dengan kita mengenai apa yang dirasakan tanpa rasa takut akan penilaian yang kita berikan. Saat anak bebas untuk bicara dalam menyampaikan perasaannya maka jalan terbuka bagi orangtua untuk mengenali anaknya jauh lebih baik tidak hanya dari segi tindakan tapi dari segi emosional. 

Komunikasi ini sangat baik agar orangtua tahu perkembangan psikis anaknya agar dapat menuntunnya menuju potensinya masa depan.

Memberikan ruang bagi anak berbicara tanpa interupsi

Hal yang sederhana saat kita mendengarkan kisah anak adalah memberikan ruang bagi anak untuk terus berkisah tanpa kita memotong. Berikan waktu untuk menyelesaikan pikirannya sebelum kita memberikan tanggapan. Jika kita memotong dengan memberikan nasihat maka anak akan berhenti mengutarakan apa yang ada di benaknya.

 Kita hanya menunjukkan bahwa kita hadir sepenuhnya dengan mengangguk, mempertahankan fokus pandangan, dan memberikan respons verbal kecil. Hal ini akan memberikan motivasi bagi anak untuk terus berkisah dan mengekspresikan perasaanya.

Lalu kapan kita memberikan nasihat? 

Ada waktu dan tempat yang tepat untuk kita berikan nasihat sesuai kebutuhan terutama saat anak meminta pandangan atau bantuan dari kita. Nasihat yang kita berikan sesuai dengan pemahaman penuh dengan situasi anak bukan sekadar keinginan untuk memperbaiki masalah dengan cepat. 

Sebelum kita memberikan nasihat kita bisa merefleksikan diri apakah anak menginginkan saran atau anak hanya perlu didengar? Jika dari kisah anak yang tampak maka kita berikan sesuai apa yang diinginkan.

Cara membangun Komunikasi Terbuka dengan Anak

Sebagai orangtua kadang kita berpikir bahwa setiap masalah harus diselesaikan dan terkadang pula cara penyelesaian agak berbeda dengan anak-anak. Saat anak remaja terkadang ingin berbicara terlebih dahulu untuk sekadar melepaskan beban emosional yang dirasakan.

Anak membutuhkan seseorang yang berkenan mendengarkan tanpa buru-buru memberikan jalan keluar atau bahkan memberikan penilaian mengenai peristiwa yang diceritakan. Dengan mendengarkan sepenuh hati maka kita memberikan ruang bagi anak untuk mengatasi masalahnya sendiri dan belajar dari pengalamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun