Untuk itu, buatlah anak merasa nyaman dan aman berbicara dengan kita mengenai apa yang dirasakan tanpa rasa takut akan penilaian yang kita berikan. Saat anak bebas untuk bicara dalam menyampaikan perasaannya maka jalan terbuka bagi orangtua untuk mengenali anaknya jauh lebih baik tidak hanya dari segi tindakan tapi dari segi emosional.Â
Komunikasi ini sangat baik agar orangtua tahu perkembangan psikis anaknya agar dapat menuntunnya menuju potensinya masa depan.
Memberikan ruang bagi anak berbicara tanpa interupsi
Hal yang sederhana saat kita mendengarkan kisah anak adalah memberikan ruang bagi anak untuk terus berkisah tanpa kita memotong. Berikan waktu untuk menyelesaikan pikirannya sebelum kita memberikan tanggapan. Jika kita memotong dengan memberikan nasihat maka anak akan berhenti mengutarakan apa yang ada di benaknya.
 Kita hanya menunjukkan bahwa kita hadir sepenuhnya dengan mengangguk, mempertahankan fokus pandangan, dan memberikan respons verbal kecil. Hal ini akan memberikan motivasi bagi anak untuk terus berkisah dan mengekspresikan perasaanya.
Lalu kapan kita memberikan nasihat?Â
Ada waktu dan tempat yang tepat untuk kita berikan nasihat sesuai kebutuhan terutama saat anak meminta pandangan atau bantuan dari kita. Nasihat yang kita berikan sesuai dengan pemahaman penuh dengan situasi anak bukan sekadar keinginan untuk memperbaiki masalah dengan cepat.Â
Sebelum kita memberikan nasihat kita bisa merefleksikan diri apakah anak menginginkan saran atau anak hanya perlu didengar? Jika dari kisah anak yang tampak maka kita berikan sesuai apa yang diinginkan.
Cara membangun Komunikasi Terbuka dengan Anak
Sebagai orangtua kadang kita berpikir bahwa setiap masalah harus diselesaikan dan terkadang pula cara penyelesaian agak berbeda dengan anak-anak. Saat anak remaja terkadang ingin berbicara terlebih dahulu untuk sekadar melepaskan beban emosional yang dirasakan.
Anak membutuhkan seseorang yang berkenan mendengarkan tanpa buru-buru memberikan jalan keluar atau bahkan memberikan penilaian mengenai peristiwa yang diceritakan. Dengan mendengarkan sepenuh hati maka kita memberikan ruang bagi anak untuk mengatasi masalahnya sendiri dan belajar dari pengalamannya.