Untuk itu perlunya kita membangun komunikasi terbuka dengan anak dengan menyiapkan kesabaran, waktu dan upaya berkesinambungan. Berikut ada beberapa upaya yang dapat kita terapkan;
- Ciptakan lingkungan yang aman. Jika lingkungan dan suasana yang nyaman maka anak berbicara tanpa rasa khawatir akan kita hakimi atau dihukum. Dengan begitu, anak akan datang pada kita untuk berbagi suatu hal baik itu kisah besar atau kecil karena kita menerima secara terbuka dengan sepenuh hati.
- Menyediakan waktu berkualitas. Bukan banyaknya waktu yang kita miliki tapi kualitas pertemuan yang dihasilkan itu perlu meskipun kesibukan tak dapat mengurangi komunikasi yang kita lakukan. Dengan meluangkan waktu khusus untuk anak maka kita sebagai orangtua benar-benar ada tanpa memikirkan pekerjaan atau gawai. Tapi kita siapkan diri kita untuk mendengarkan dan anak merasa kita hadir sepenuhnya.
- Jaga nada bicara yang positif. Saat kita mendengarkan kisah anak maka nada bicara dan bahasa tubuh sangat berdampak dalam menciptakan suasana. Usahakan menghindari nada yang menghakimi atau merendahkan. Sebaiknya menggunakan nada yang tenang, hangat, dan terbuka agar anak merasa nyaman.
- Berikan pertanyaan terbuka. Dalam hal ini orangtua dapat menggunakan variasi kalimat pemantik yang memotivasi anak untuk bercerita. Sehingga orangtua dapat menggali informasi lebih mendalam dari anak. Anak akan banyak mengutarakan kisahnya dan kita sebagai orangtua hanya memberikan penguatan di bagian akhirnya agar anak dapat menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.
Mendengarkan merupakan keterampilan yang terkadang diabaikan dalam membina bhubungan komunikasi antara orangtua dan anak. Tak hanya itu mendengarkan merupakan elemem penting dalam menguatkan kedekatan dan membangun hubungan yang sehat serta penuh kepercayaan.Â
Dengan mendengarkan lebih banyak daripada memberikan nasihat maka orangtua tidak hanya membantu anak mengembangkan keterampilan emosionalnya dan menuntunnya untuk mengambil keputusan dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H