Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Kelas Aman dari Bullying melalui Sinergi Wali Kelas dengan Pendekatan Restitusi, Coaching, dan Peran Komunikasi Efektif

3 Oktober 2024   21:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   21:30 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Wali Kelas dalam Meminimalisasi Bullying

Mengapa wali kelas sangat memiliki andil yang besar dalam menciptakan lingkungan kelas nyaman dan inklusif? Sebab wali kelas adalah sosok yang dekat dengan murid di sekolah. 

Selain sebagai tenaga pengajar,  guru juga memiliki peran sebagai wali kelas yang mampu membimbing dalam berbagai bidang baik menggali potensi maupun bidang sosial dan emosional. 

Saat terjadi kasus bullying yang melibatkan anak walinya, maka peran wali kelas menjadi garda di depan dalam mengenali masalah, mengintervensi dan memberikan solusi yang sesuai.

Untuk dapat memberikan solusi perlunya pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang digunakan sesuai pengalaman pribadi dan mampu menjadi jalan keluar yang membuat murid walinya nyaman yakni pendekatan restitusi, dan coaching yang merupakan alat yang kuat bagi wali kelas untuk meminimalisasi kasus bullying dan sekaligus menguatkan hubungan komunikasi efektif yang mendekatkan antarguru dan murid.

Pendekatan Restitusi merupakan Fokus pada Pemulihan bukan Pemberian Hukuman

Pendekatan restitusi merupakan pendekatan yang menekankan perbaikan hubungan dan pemulihan situasi setelah melakukan tindakan bullying atau tindakan negatif lainnya. Pendekatan restitusi ini mengajak murid baik sebagai pelaku maupun korban untuk memperbaiki keadaan melalui pemberian kesempatan untuk bertanggung jawab secara personal dalam memulihkan hubungan yang rusak. 

Dalam hal ini, guru mempercayai bahwa manusia pernah berbuat salah dan tidak ada sempurna sehingga perlu diberikan kesempatan untuk menunjukkan perubahan dengan terus memberikan evaluasi dan tindak lanjut.

Dalam penerapan pendekatan segitiga restitusi maka ada tiga elemen penting yang perlu diperhatikan yakni

  • Mengidentifikasi masalah. Saat penanganan masalah bullying maka peran wali kelas dapat membantu murid yang sedang terkena kasus tersebut dengan  memahami akar penyebab perbuatan bullying. 

  • Dengan melakukan diskusi terbuka untuk menjalin komunikasi dengan pihak yang menjadi saksi dan melakukan  observasi secara mendalam sehingga diperoleh gambaran secara detail.

  • Memotivasi tanggung jawab. Saat guru menerapkan pembicaraan maka murid dimotivasi untuk mengakui kesalahan dan memahami konsekuensi dari tindakannya. Sehingga murid jadikan sebagai refleksi diri untuk belajar dari kesalahannya dalam menguatkan kesadaran diri.

  • Memulihkan hubungan. Usai tanggung jawab diambil, maka pusat restitusi berikutnya memperbaiki hubungan yang kurang baik. Di sini peran wali kelas sebagai mediasi untuk menjalin interaksi antara pelaku dan korban dalam membangun kembali rasa saling menghormati tanpa ada saling menyakiti satu sama lainnya.

 

Coaching sebagai Alat Pengembangan Karakter bagi Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun