Itulah kapal purba yang ditemukan di Punjulharjo, daerah Rembang, Jawa Tengah. Kondisinya masih utuh, ditemukan hari Sabtu tanggal 26 Juli 2008, oleh warga yang sedang membuat tambak garam. Diperkirakan berbobot 60 ton dengan kapasitas bisa sampai 24 orang. Sesuai hasil tes penanggalan carbon yang dilakukan di Amerika, kapal kuno tersebut berasal dari abad ke-7, atau kira-kira 1.400 tahun yang lalu.
BAIKLAH. Mengapa hal-hal tersebut harus dipaparkan secara panjang-lebar? Tidak lain untuk mengingatkan sekaligus menegaskan, bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa ecek-ecek. Rakyat jelata Bangsa Indonesia adalah "pasukan" yang hebat. Kenapa mesti takut dengan Jalur Sutera? Disikapi saja keterkaitannya dengan berpikir besar, dalam pemikiran yang besar.
Dunia pun menyambutnya, yaitu menyambut kebangkitan Jalur Sutera, yang lebih tepat bukan dengan sebutan jalur sutera abad 21, melainkan Jalur Sutera Milenium Ketiga. Mesir membuat Terusan Suez Baru sebagai penambahan jalur terusan yang sudah ada, tak bisa dinafikan memang ada kaitan dengan hal tersebut. Terusan baru dimaksud mulai dibangun tahun 2014 dan selesai pada 2015. Tahun 2014 itu satu tahun setelah Presiden RRT Xi Jinping mengumumkan proyek jalur sutera abad 21 pada 2013, dan mengajak negara-negara lain ikut berperan.
Apalagi proyek memperbesar terusan yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah itu juga dibangun bersmaan dengan pembangunan enam terowongan di bawah terusan tersebut, serta 76.000 km persegi pusat industri, komersial dan logistik internasional di kedua tepi terusan. Proyek yang dimulai 5 Agustus 2014, selesai 23 Juli 2015, dan Terusan Suez Baru mulai beroperasi tanggal 6 Agustus 2015.
Arab Saudi pun sudah memulai proyek megacitybernama NEOM yang luar biasa. Proyek akan menelan biaya 500 miliar dolar AS atau Rp 6.800 triliun. Proyek mengubah 26.500 kilometer persegi gurun gersang menjadi kota raksasa ini, bakal mengembangkan investasi global dari Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika. Arab Saudi juga akan membangun jembatan ke Mesir, menembuskan jalur distribusi menjelajahi benua Afrika.
Jalur Sutera darat yang sekarang dengan kereta api langsung, telah terjadi. Pada Januari 2017 kereta langsung pertama dari Cina tiba di Inggeris. Berangkat dari kota Yiwu menempuh 12.000 km, melintasi 7 negara, selama 18 hari perjalanan tiba di London. Pengiriman barang ke Eropa dinilai lebih mudah dibandingkan via udara ataupun laut.
ASEAN sebagai masyarakat ekonomi memiliki potensi pasar besar, dengan 625 juta jiwa penduduk, atau 8,8 persen penduduk dunia. Kalau tidak juga mengambil peran dalam kebangkitan Jalur Sutera Milenium Ketiga, mau jadi apa? (sbr, 10 November 2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H