Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Fajar Gunawibawa S.Pd. dan dengan gur wakasek kurikulum dan jugu seorang guru penggerak Agus Irmansyah, S.Pd. muncul permasalahan tersebut diantaranya karena:
Keterampilan berfikir kritis peserta didik belum terasah dikarenakan Pembelajaran masih dengan pola Teacher center dengan metode ceramah dan menggunakan literatur yang terbatas dan sudah dimiliki peserta didik, sehingga timbul perasaan sudah tersedia di buku, tinggal dibaca saja nanti.
Guru dalam dalam menjelaskan materi masih tekstual, dan terpaku pada satu buku sumber, padahal sumber belajar saat ini tersedia dalam berbagai bentuk.
Siswa harus dibiasakan dengan metode diskusi untuk merangsang pola pikir kritis dalam pembelajaran, dalam hal ini pemilihan model pembelajaran perlu diperhatikan, dan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan adalah model Problem Based Learning
Ferianssyah, MPd dosen prodi PKn:
Dosen UNIMED (Universitas Negeri Medan) Â Minat Menanya peserta didik rendah:
Skill of learning bisa dikembangkan, bisa dikembangkan dengan pembelajaran pendekatan saintifik, karena dalam pembelajaran pendekatan saintifik  anak harus bertanya.
Keterampilan bertanya tergantung berapa literatur siswa yang dikuasainya sebagai modal awal pengetahuan anak terkait suatu hal, mana yang ideal mana yang tidak ideal  yang akan ditanyakan
Erwin Kurnia Wijaya, M.Pd Direktur Pulpen (Pusat Pelayanan Pendidikan) Â Bandung
Untuk mengasah keterampilan HOTS peserta didik, perlunya dibiasakannya program GLS dan semua guru harus menerapkan pembelajarn berbasiskan HOTS
Analisis eksplorasi penyebab masalah