Kayla menghitung dengan jarinya... "hampir 12 tahun..." jawabnya sedikit ragu.
"Ok, mau masuk ke dalam dan bertemu Ayahmu?"
"Tidak Tante, tunggu sampai Ayah keluar saja nanti!"
"Mengapa? kamu tahu kapan Ayahmu akan keluar?"
Kayla menggelengkan kepalanya.
"Sudah berapa lama kamu menunggu Ayah di sini setiap pagi sampai siang?"
"Sudah 2 tahun!"
Matahari semakin meninggi hampir tepat di atas ubun-ubun. Kayla bangkit perlahan...
"Ayo Kay, masuk ke dalam nanti Tante bantu!?"
"Tidak Tante! Di dalam sana banyak sekali orang dan aku hanya membawa Satu Surga untuk Ayahku saja!"
Kay berbalik badan kemudian melangkah sambil menenteng Ukulelenya ke arah perempatan lampu lalu-lintas, sementara Dinar hanya terpaku memandang langkah-langkah kecil dan cepat milik Kayla. Terpaku dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Kayla.Â