Sepeninggal Emak, Ncep pun sadar tapi tak bisa melihat apa-apa dan juga tangan dan kaki terikat.
Tak lama kemudian...
"Kang... Emak... kok sepi amat ini rumah!"
Neng Iceu Juice kemudian mencoba membuka pintu... "Kagak dikonci, pada kemana yah orang... Kang Ceceeeeepppp!!! Emaaaakkkkk!!!!"
"Neng... Akang di belakang neng... tolong ke sini bukain ini tambang sama topo dapur di badan Akang!"
"Eleuh... Eleuh Akang kok bisa keiket begini atuh? Sok sini Eneng bantuin bukain ya!"
Ketika ikatan tambang sudah terbuka dan tutup mata dari topo dapur terbuka... kedua mata sepasang kekasih ini pun beradu...
"Hai Bidadari... apa yang membuatmu melepaskan sayapmu dan mendatangiku yang hina ini? Sudikah engkau menikah denganku dan menjadi bidadariku semata?"
"Astaga Kang... Eling!"
Namun telat pandangan mata beradu dan Iceu Juice pun berada dalam kuasa Ncep... "Ya Tentu saja Beib... apapun kan kulakukan demi Panglimaku yang gagah perkasa."
"Tolong sediakan Setelah Jas dan Pantopel penjelajah waktu milikku di dalam lemari Bidadariku... kan kubawa kau berkeliling istana yang megah milikku!"