Tiga bulan... akhirnya ia memutuskan mengambil cuti dari pekerjaan yang telah lama digelutinya sebagai staff keuangan di salah satu perusahaan periklanan di Jakarta.
Dengan kendaraan umum... Novi menuju ke Sukanagara, Cianjur Selatan. Tempat kediaman orang tua Badai. Novi sendiri berasal dari Bandung. Bertemu dan kenal dengan Badai ketika sama-sama kuliah di kampus yang sama di kota Bandung.
Badai... sosok lelaki yang telah beberapa kali menyatakan perasaan dan bahkan melamar Novi... dan pernah juga menolong Novi dari pria yang sempat menjerumuskan Novi ke dunia narkoba dan bahkan merenggut kesucian Novi. Badai lah yang benar-benar membantunya keluar dari semua permasalahan Novi. Badai lah yang tahu seluruh rahasia kehidupan Novi dan bahkan begitu ikhlas mau menerima Novi bagaimanapun keadaan Novi.
Novi lah yang merasa tak pantas mendampingi Badai. Karena perasaan tak pantas itulah Novi akhirnya memutuskan meninggalkan Badai.
***
Tiba di Sukanagara, Cianjur Selatan... lupa-lupa ingat akan tempat itu karena telah lama tak ke daerah itu... kemudian Novi sedikit bertanya-tanya kepada beberapa orang yang ditemuinya... Tiba juga akhirnya Novi di tempat kediaman orang tua Badai. Sebuah rumah kayu yang dulu pernah beberapa kali didatanginya saat liburan kuliah bersama Badai.
Masih sedikit ragu... Novi mengucapkan Salam sambil mengetuk pintu rumah perlahan. Tak lama pintu sedikit terbuka... sesosok wanita berumur sekitar 30 tahunan membuka pintu... wanita itu melebarkan pintu sambil menatap wajah Novi...
"Eh ini bukannya Teh Novi yang dari Bandung? Teh Novi pacar... eh temannya Aa Badai? Benar kan Teh Novi ya?"
"Iya ini Novi... Kamu Pipit kan?
"Iya ini Pipit Teh... haduuuhhh Teh Novi kemana aja baru keliatan... ayoo masuk Teh!"
Pipit mempersilakan agar Novi masuk...