Salasatu dari mereka menyodorkan kertas kecil bertuliskan plat nomor mobil yang memang mobilku. Kuanggukan kepala mengiyakan.
"Apakah mobil Pak Rey pernah dipinjamkan pada orang lain Pak?"
"Tidak Pak... Tidak pernah saya pinjamkan!"
“Baiklah kalau begitu Pak Rey, Pak Rey segera ikut kami ke Kantor!” “Ada apa ini Bapak-bapak?” “Ayo Pak, Nanti Pak Rey akan tahu.”
Kedua pria kekar berjaket kulit segera memegang kedua lenganku. Berdampingan kiri kanan mereka menuntun langkahku. Hingga ke Customer Service di bawah. Salasatu dari mereka kemudian menyerahkan sepucuk surat sambil berucap...
“Sampaikan surat ini pada pimpinan perusahaan!”
***
Arrgghh ternyata mereka polisi dan baru kutahu ketika mobil yang melaju membawa kami bertiga berbelok masuk ke kantor kepolisian. Begitu turun mereka segera menuntun lenganku kembali. Kemudian memintaku duduk di atas sebuah kursi yang menghadap ke sebuah meja yang di atasnya ada satu set komputer dan sebuah printer.
Salah satu pria berjaket yang tadi membawaku memulai pertanyaan.
“Selamat siang Pak Rey... Pak Rey Sehat?” “Sehat Pak, kalau boleh saya tahu ada apa ini Pak?” “Nama lengkap Pak Rey?” “Reynaldi Pak!” “Nama Orang tua laki-laki?” “Adrian Pak!” “Bapak benar pemilik mobil bernomor plat ini?” sambil menyodorkan kertas kecil. “Benar Pak!” "Pernah Pak Rey meminjamkan mobil pada orang lain dalam waktu sebulan ini?" "Dari sejak saya miliki hanya saya yang menggunakan Pak!" “Ok... Reynaldi anak dari Adrian... kenal dengan bapak yang duduk di ruang sebelah?"
Kutengok ruang kaca yang bersebelahan dengan ruangan tempatku duduk sekarang.