Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Galau? Kenali Hal Berikut untuk Mengatasinya

16 Juli 2020   11:37 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:59 9041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di samping itu, kita juga bisa menelusuri tingginya angka bunuh diri di negara-negara komunis yang tidak memfasilitasi rakyatnya menyalurkan naluri ini. Nah, penyebab galau sampai rela bunuh diri ini adalah tidak dipenuhinya naluri beragama.

Begitu pula efek dari tidak dipenuhinya naluri mempertahankan eksistensi diri itu adalah menyebabkan kegalauan. Misalnya, saat seseorang perlu uang untuk membeli kebutuhan hidup, maka dia harus bekerja. Namun, saat dia dipecat atau di-PHK atau belum mendapat pekerjaan, pada saat itulah manusia akan merasakan galau.

Naluri kasih sayang dan mencintai ini juga menyebabkan kegalauan jika tidak dipenuhi. Sebagai contoh, beberapa kawula muda akan galau saat mereka tidak bisa segera menikah atau karena putus pacar (ingat: pacaran itu HARAM ya!).

5. Bisa Dialihkan

Jika sedang tidak bisa dipenuhi dan agar tidak mengalami kegalauan, cara yang harus dilakukan ialah mengalihkan ke kebutuhan naluri yang lain. Maka dari itu, jika dalam diri kita muncul sebuah naluri namun pada saat tersebut tidak bisa atau tidak sanggup memenuhinya, maka carilah cara untuk mengalihkan ke naluri yang lain. Maksudnya adalah carilah kesibukan lain supaya tidak galau akibat tidak terpenuhinya naluri tadi. Adapun cara paling efektif ialah mengalihkan kepada naluri beragama.

Misalnya kebutuhan naluri mencintai lawan jenis bisa dialihkan ke naluri beragama. Saat seseorang mencintai lawan jenis, maka satu-satunya cara untuk men-solusinya adalah menikah (bukan justru pacaran). 

Namun, jika dia masih belum sanggup, maka naluri ini bisa dialihkan ke naluri beragama dengan banyak berpuasa (sebagaimana sabda Rasulullah Saw tentang perintah berpuasa bagi para bujang) supaya keinginan atau gairah seksualnya tidak bangkit. 

Di samping itu, bisa juga dengan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika pemenuhan naluri beragama ini sudah maksimal, maka selanjutnya ialah memenuhi kebutuhan naluri lainnya dengan melakukan aktivitas-aktivitas positif lainnya.

Penutup

Nah, jika Anda sedang mengalami galau, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah ketahui penyebabnya. Apakah karena tidak dipenuhinya naluri beragama atau naluri mempertahankan eksistensi diri atau naluri kasih sayang dan mencintai?

Jika sudah tahu penyebabnya, batasi diri dari melihat faktor luar yang memicu munculnya naluri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun