Mohon tunggu...
stiven sanang
stiven sanang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Suka main badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenakalan Remaja

27 Juni 2023   10:18 Diperbarui: 27 Juni 2023   10:20 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yeremia 29:11: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Ayat ini menekankan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hidup setiap orang, termasuk remaja. Ini dapat memberikan mereka keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan mencari identitas dan bahwa Tuhan memiliki rencana yang positif bagi masa depan mereka.

Mazmur 139:13-14: "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu, karena aku terbuat dengan ajaib; ajaiblah pekerjaan-Mu, ya jiwaku tahu itu."

Ayat ini mengajarkan bahwa setiap orang adalah ciptaan unik dari Tuhan. Hal ini dapat membantu remaja untuk menghargai dan menerima diri mereka sendiri, serta mengatasi perasaan tidak aman atau meragukan diri yang sering muncul selama krisis identitas.

Matius 16:24: "Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: 'Jika ada orang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.'"

Ayat ini menekankan pentingnya mengikuti Yesus Kristus dengan menyangkal diri sendiri. Selama masa remaja, di mana banyak tekanan dan pengaruh sosial dapat memengaruhi identitas mereka, ayat ini mengajak remaja Kristen untuk menempatkan kehidupan mereka di bawah prinsip-prinsip iman Kristiani.

1.2 kontrol diri yang lemah

      Ada beberapa faktor yang dapat membuat kontrol diri seseorang menjadi lemah. Beberapa di antaranya meliputi:

Stres: Stres yang berkepanjangan atau tingkat stres yang tinggi dapat menguras energi mental dan emosional seseorang.

Kurangnya tidur: Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan emosional seseorang.

Lingkungan yang memicu: Lingkungan yang penuh dengan godaan atau tekanan dapat membuat kontrol diri menjadi lebih sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun