Bayangkan apabila masyarakat Indonesia memakai kata-kata demikian yang terkesan lebih intelektual ketimbang "Jijik" atau "Pelakor", pasti stigma negatif seperti penonton drakor di Indonesia adalah orang yang childish, tidak akan terjadi.
***
Itulah sedikit analisis saya tentang mengapa second lead wanita lebih banyak dibenci sedangkan second lead pria lebih banyak dipuja, serta cara menjadi penonton yang tidak "toxic". Semoga bermanfaat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!