Bayangkan apabila masyarakat Indonesia memakai kata-kata demikian yang terkesan lebih intelektual ketimbang "Jijik" atau "Pelakor", pasti stigma negatif seperti penonton drakor di Indonesia adalah orang yang childish, tidak akan terjadi.
***
Itulah sedikit analisis saya tentang mengapa second lead wanita lebih banyak dibenci sedangkan second lead pria lebih banyak dipuja, serta cara menjadi penonton yang tidak "toxic". Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI