Lebih jauh, kiranya kita diberikan kasih yang cukup untuk menegur dengan kasih. Motivasi, cara, dan tujuan kita, semuanya harus bersumber dari kasih Kristus yang kita terima di kayu salib. Bantulah orang-orang yang melakukan kesalahan. Doakan mereka supaya kembali kepada Allah.
Untuk kita yang saat ini mungkin sedang mengalami disiplin gereja, Tuhan selalu bersedia memulihkan dan mengampuni dosa-dosa kita. Injil merupakan penyataan tentang kasih Allah yang mahakasih. Itulah yang ditawarkan oleh kematian dan kebangkitan Kristus. Kita semua adalah manusia berdosa: layak untuk dibuang dan dihukum dalam kekekalan. Begitu mudahnya kita mengakui bahwa kita adalah anak Allah yang sudah ditebus melalui pengorbanan Kristus, tetapi dengan sama mudahnya juga kita jatuh ke dalam dosa yang karenanya Kristus mati.
Namun, "Jesus sees our sin more clearly than anyone, yet he loves us more than anyone." Yesus mengasihi dan mau mengampuni segala pelanggaran kita. Tiap kali kita malu menghadap takhta Tuhan yang kudus karena kegagalan yang berulang, Bapa di surga tidak pernah menghitung dan mengingat-ingat kesalahan kita yang lalu. Setiap kali adalah kali pertama. Pengampunan-Nya selalu tersedia. Tuhan tak pernah gagal mengasihi orang yang gagal. Kegagalan kita tidak akan pernah membuat Allah memalingkan wajah-Nya terhadap kita. "We have given God countless reasons not to love us. None of them have been strong enough to change Him," kata seorang teolog yang bernama Paul Washer.
Ketika hukum karma mengatakan bahwa kita mendapatkan apa yang layak kita dapatkan, kekristenan menyatakan bahwa Yesuslah yang mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan. Inilah pengampunan yang manusia butuhkan. Hanya Injil yang bisa menjawabnya melalui karya penebusan Kristus di atas kayu salib.
Dosa kita memang besar, tetapi lebih besar lagi kasih-Nya kepada kita. Tuhan sudah mengampuni semua kesalahan, penyesalan, kekecewaan, kekeliruan, pelanggaran, dan dosa orang-orang yang memercayai Injil Yesus Kristus. Jangan biarkan kita hidup dengan perspektif masa lalu yang salah. Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh perasaan bersalah yang berlebihan sehingga meremehkan anugerah dan kasih Allah.
Bagi kita yang masih terus jatuh bangun di dalam dosa, datanglah kepada salib Kristus: di sana selalu tersedia pengampunan untuk kita, tanpa perlu ada disiplin gereja terlebih dahulu. Tuhan mengasihi orang berdosa. Kita memang tidak pantas dikasihi oleh Tuhan, namun Kristus mengasihi kita dengan cara menyelesaikan semua dosa kita di atas kayu salib; baik dosa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Tuhan tahu kita akan melakukan banyak dosa, tetapi Tuhan yang sama toh tetap mati bagi kita. Itulah kasih karunia Tuhan yang besar bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Akhirnya, kita semua didorong untuk berdoa bagi gereja-gereja di dunia, supaya kita semua menjadi gereja yang serius terhadap kesucian, dan di sisi lain juga menjadi gereja yang menjunjung tinggi kasih Kristus di tengah-tengah kita. Biarlah kita menggabungkan teguran dengan kasih oleh pertolongan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H