Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerusakan Total

14 Februari 2018   18:55 Diperbarui: 18 Agustus 2018   12:03 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doktrin kerusakan total tidak hanya berfungsi sebagai bahan perdebatan teologis semata. Doktrin ini bukan sekadar pemuasan rasa ingin tahu manusia. Sebaliknya, doktrin ini memiliki implikasi yang luas dan praktis bagi orang percaya. Berikut ini adalah beberapa manfaat praktis dari doktrin ini:

  • Memberikan jawaban yang paling masuk akal atas sumber berbagai kejahatan di dunia.
  • Mengingatkan kita betapa buruknya kita seandainya Tuhan dalam anugerah-Nya tidak berintervensi ke dalam hidup kita.
  • Kesadaran ini membuat kita semakin menyadari, memahami dan menghargai anugerah Allah.
  • Kesadaran ini juga menolong kita untuk tidak menjadi sombong rohani dan merasa diri lebih baik daripada orang lain.
  • Memberi citra diri yang sehat dan seimbang, bahwa nilai diri kita bukan terletak pada apa yang kita miliki atau capai, tetapi apa yang Tuhan telah lakukan dalam hidup kita.
  • Memberi penghiburan dan melepaskan perasaan bersalah dalam diri kita apabila kita sudah berusaha memberitakan Injil kepada orang-orang yang kita kasihi tetapi mereka masih tidak mau bertobat, bahkan jika mereka akhirnya binasa sekalipun.
  • Menghindarkan kita dari berbagai usaha filantropis semata-mata dalam penginjilan, karena teladan kebaikan saja tidak akan cukup untuk mempertobatkan orang. Kuasa Injil (Rm. 1:16-17) dan intervensi Roh Kuduslah (Yoh. 16:8-11) yang dapat mempertobatkan orang.
  • Meyakinkan kita tentang kepastian keselamatan, bahwa kalau ketika menjadi seteru Allah kita dikasihi begitu rupa, apalagi sekarang kita menjadi anak-anak-Nya (Rm. 5:10).
  • Menyadarkan kita untuk terus bersandar pada Roh Kudus guna mengalahkan pengaruh natur manusiawi kita yang tercemar (Flp 3:13).
  • Mendorong kita untuk lebih serius mendidik anak-anak dalam kebenaran, karena anak-anak bukan seperti kertas putih (kontra teori tabularasa John Locke), tetapi kertas hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun