Mohon tunggu...
Stephanie Maria Mantiri
Stephanie Maria Mantiri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menuangkan imajinasi ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Niscaya

4 Juni 2022   21:40 Diperbarui: 5 Juni 2022   17:08 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu dihabiskan dengan Dea bercerita tentang Angga kepada Bunda. Cerita yang masih tertinggal antara Dea dan Angga, kenangan mereka, dan janji yang belum sempat ditepati.

Dea kembali melihat seisi kamarnya, memang dipenuhi dengan kenangan bersama Angga. Kalau dipikir lagi, kenangan mereka adalah kenangan yang manis dan indah, kehilanganlah yang menggores luka. 

Angga orang baik. Setidaknya mungkin Dea dapat mengenang Angga melalui hal-hal baik yang terjadi selama mereka bersama dulu. 

Kalau Angga tahu Dea semenyedihkan ini, ia pasti akan marah besar. Angga merupakan sosok yang selalu menjaga Dea agar tidak terluka. Maka kali ini Dea yang harus belajar untuk membuat dirinya tidak terluka.

Besok tepat satu tahun lebih sehari pasca kepergian Angga, maka pilihan ada di tangan Dea. Mungkin Dea dapat mulai merangkak untuk mengikhlaskan Angga sepenuhnya. 

Dea jadi ingin maju, karena ia sadar bahwa waktunya masih ada dan panjang kalau diberi Tuhan, sementara waktu Angga memang sudah terhenti. Dea tersenyum simpul. Harapannya sekarang hanya satu, untuk dapat hidup bahagia dan ikhlas.

Niscaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun