Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Mitologi Lumimuut-Toar? Usulan Dekonstruksi ala Boseke

24 September 2020   19:59 Diperbarui: 25 September 2020   11:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi diakui memang kisah kosmologi manusia arkais etnis atau bangsa Minahasa dalam mitologi tentang alam semesta tak sebanyak kisah mitologi mereka tentang manusia pertama yang dianggap leluhur Minahasa itu.

Dijelaskan bahwa sejak tahun 60-an para penulis sejarah Minahasa masih membedakan kisah-kisah tentang manusia pertama Minahasa itu dalam kategori teori ilmu antropologi dan  berdasarkan cerita mitologi. Pembedaan ini nampak dalam tulisan FS Watuseke misalnya.

Di perpustakaan UKIT ada buku yang mencatat bahwa pada tahun 70an, sangat mungkin karena dipicu oleh program penulisan cerita rakyat yang digiatkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, fakta kisah ini bergeser lebih luas lagi dan menghasilkan lebih banyak varian, yakni dalam bentuk gabungan teori ilmiah dan mitologi.

Terutama yang menarik adalah teori migrasi penduduk dunia mulai dimasukkan dalam kerangka mitologi, atau dalam ungkapan sebaliknya mitologi mulai disesuaikan dengan teori-teori penyebaran penduduk, misalnya bahwa leluhur Minahasa berasal dari Jepang, Taiwan, Filipina, Mongol, dst.

Maka Denni menilai bahwa sejak itu, kisah yang awalnya relatif masih asli dan murni dan bisa dibedakan dengan segala teori antropologi maupun teori migrasi penduduk dunia, kemudian menjadi rancu alias terkesan dipaksakan. Karena itu perlu didudukkan kembali pada kisah sebenarnya sebagaimana yang diceritakan lebih awal.

Walau demikian, penilaian kritis tersebut masih menyisakan pertanyaan. Misalnya, sejauh mana keaslian kisah yang sudah dianggap lebih awal tersebut? Kapan kisah-kisah lisan itu didokumentasikan tertulis dan siapa yang menulis dan menentukan itu sahih?

Dari uraian di atas, seolah dinyatakan bahwa ada 90-an kisah yang masih murni, dan lainnya sdh bercampur. Tapi angka 90-an itu bukan suatu jumlah sedikit untuk sebuah kisah, bukan? Kalau masih diperas lagi, kira-kira berapa yang masih asli, atau mungkin bisa dibuatkan benang merahnya saja? Adakah yang sekilas sama? Adakah yang lain sama sekali? Dst.

Penelusuran sumber penulisan ini mungkin bisa dibandingkan dengan masalah synoptik dalam Injil terkait sumber yang dipakai. Hanya ada 4 yang dianggap resmi dan diterima oleh Gereja sejak kanonisasi dibuatnya sendiri, dari sekian banyak yang pernah ada dan terdokumentasikan dan beredar pada jaman itu bahkan kemudian, dan tiga (Matius, Markus, Lukas) diantaranya disebut synoptik karena terlihat sama dalam menggunakan sumber penulisan, dan hanya ada satu (Yohanes) dari keempat Injil itu yang dianggap punya sumber tersendiri, dan tetap diterima sebagai kisah tentang Yesus.

***
Untuk itu mau tidak mau kita mesti kembali menelusuri darimana kisah (asli) itu bersumber? Budayawan dari UKIT ini menjawab bahwa kisah-kisah tentang leluhur Minahasa diperoleh dari ritual-ritual yang dibawakan oleh para tonaas Walian dalam upacara adat dalam pelbagai kesempatan, misalnya dalam peristiwa kematian.

Dalam upacara ritual adat, Walian antara lain mengisahkan dengan menyanyi kisah-kisah tentang leluhur Minahasa. Misalnya disebutkan Walian Maeres membawakan ritual adat dalam suatu acara kedukaan, dan dia akan menyanyikan kisah-kisah leluhur dari si yang meninggal sampai pada Lumimuut dan Toar itu.

Merujuk pada sebuah penelitian oleh Makaliwe tentang penelusuran geneologi leluhur Minahasa, Denni menegaskan bahwa muskil dan tak masuk akal lagi untuk menentukan siapa leluhur Minahasa itu hanya dari rentetan genealogis sekarang sampai manusia pertama, Lumimuut Toar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun