Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Saya senang menulis dan mengamati bisnis online. Saya berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cancel Culture, Pedang Bermata Dua di Era Digital?

30 Juli 2024   18:09 Diperbarui: 30 Juli 2024   18:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kritik dan boikot yang dilakukan dalam cancel culture seringkali disertai dengan ujaran kebencian, pelecehan, dan intimidasi online.  

Contohnya, serangan online terhadap individu atau kelompok yang dikritik secara publik. Serangan ini dapat menyebabkan kerusakan mental dan emosional yang serius bagi korban.

Kesimpulan

Cancel culture merupakan fenomena kompleks yang memiliki sisi positif dan negatif. Di satu sisi, cancel culture dapat menjadi alat untuk mempromosikan keadilan dan akuntabilitas. Namun, di sisi lain, cancel culture juga dapat berujung pada penghukuman massal, kehilangan ruang dialog, kekuasaan, dan kekerasan online. 

Perlu dipahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk berpendapat dan melakukan kesalahan.  Namun, perlu juga untuk bertanggung jawab atas tindakan dan perkataan kita. 

Cancel culture dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan keadilan, tetapi harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. 

Sebagai masyarakat, kita perlu menemukan cara untuk membangun dialog yang konstruktif dan menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan bermartabat.  

Kita juga perlu melindungi hak individu untuk berpendapat dan melakukan kesalahan, tanpa harus dihukum secara massal.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun