Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Saya senang menulis dan mengamati bisnis online. Saya berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cancel Culture, Pedang Bermata Dua di Era Digital?

30 Juli 2024   18:09 Diperbarui: 30 Juli 2024   18:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika seseorang dikritik secara publik, mereka mungkin merasa terdorong untuk meminta maaf, mengubah perilaku mereka, atau bahkan mundur dari posisi publik.  

Contohnya, kasus Kevin Spacey, aktor Hollywood yang dituduh melakukan pelecehan seksual.  

Setelah tuduhan tersebut muncul, Spacey menghadapi boikot dari industri film dan kehilangan beberapa peran penting.  

Hal ini menunjukkan bagaimana cancel culture dapat mendorong akuntabilitas bagi orang-orang yang berkuasa.

3. Mendorong Perubahan Sosial:

Cancel culture dapat menjadi alat untuk mendorong perubahan sosial.  

Ketika orang-orang bersatu untuk mengkritik tindakan atau perkataan yang tidak pantas, mereka dapat menciptakan tekanan pada individu, kelompok, atau institusi untuk mengubah kebijakan atau praktik mereka.  

Contohnya, boikot terhadap produk-produk perusahaan yang terlibat dalam praktik bisnis yang tidak etis, seperti eksploitasi pekerja atau pencemaran lingkungan.  

Boikot ini telah memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengubah kebijakan mereka dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Dampak Negatif:

1. Penghukuman Massal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun