Mohon tunggu...
Tomson Sabungan Silalahi
Tomson Sabungan Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pembelajar!

Penikmat film dan buku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasibnya adalah Harapan

13 Juni 2016   23:04 Diperbarui: 7 Juli 2016   01:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mulai memikirkan pernikahan anak-anakku. Aku berdoa, agar anak-anakku terutama putri-putriku segera dipinang, agar bisa memberikan cucu bagiku dan bagi suamiku yang entah di mana sekarang. Setelah aku diketahui hamil oleh ibuku, kami langsung dipisahkan, entah apa salahku, atau salah suamiku, tapi anehnya aku tidak merasa benci sedikitpun kepada ibuku.

Suatu hari sanak keluarga ibuku datang beramai-ramai di rumah, hingga begitu riuhnya. Yang saya dengar sih, putra kandungnya yang paling besar akan menikah dengan gadis dari Jakarta. Tiba-tiba kedua putraku ditangkap, kemudian dipotong lehernya hingga mengeluarkan darah, mereka menjerit minta tolong, tapi apa daya, aku terkurung di kamar ini, kulihat kedua putraku meninggal tak berdaya, aku dan kedua putriku diam-diam menangis, sempat beberapa tetes air mataku jatuh di kamarku sendiri.

Barulah aku sekarang sadar, aku, suamiku, dan anak-anakku; kami hanya bisa menunggu saatnya dipotong. Akhirnya kami sadar, hal yang terbaik yang bisa kami lakukan adalah hanyalah pasrah, biarlah tubuh kami dimakan dan menjadi berkat bagi orang lain yang membutuhkan. Kami rela nasib kami hanya sebatas ini, setidaknya kami harus berbangga bisa mengenyangkan banyak perut.

 “Namboru*, sudah berapa lama beternak babi?”

“Sudah empat tahun, kenapa?”

*Namboru: Sebutan untuk saudara perempuan dari Bapak, atau mertua perempuan dari seorang perempuan.

Pematangsiantar,  29-30 Januari 2012

Tomson Sabungan Silalahi

Pengurus Pusat PMKRI Periode 2016-2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun