Mohon tunggu...
Sri Yundiani
Sri Yundiani Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa

bismillah cumlaude

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penuis Perempuan dalam Sejarah Sastra Indonesia

29 Mei 2022   17:15 Diperbarui: 29 Mei 2022   17:19 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama-nama yang muncul diantaranya adalah Dorothea Rosa Herliany, Nenden Lilis Aisyah, Ayu Utami, Helvy Tiana Rosa, Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu, Asma Nadia, Fira Basuki, Ana Maryam, Ratih Kumala, Dewi Sartika, Ani Sekarningsih. 

Tema cerita yang diangkat juga bervariasi. Misalnya, selama tahun 1990-an, perubahan estetika sastra telah berubah sejak keberadaan novel Saman karya Ayu Utami.

Jadi, keterbatasan hak yang dulu dimiliki perempuan Indonesia untuk mengekspresikan pandangannya kini telah terungkap. Perempuan yang dulu diremehkan dan hanya bekerja sebagai objek kini memilih menjadi penggerak perubahan. Penulis wanita sekarang bebas untuk merefleksikan pemikiran mereka.

Dan saat ini, seiring perkembangan zaman dan gaya hidup, arah menulis pun ikut berubah. Sastra adalah cerminan zaman. Pepatah itu memang benar adanya. 

Jika ingin mengetahui keadaan seseorang atau masyarakat, lihatlah bagaimana karya sastra di tengah-tengah masyarakat itu. Semakin baik keadaan masyarakat, semakin baik pula karya sastranya. Begitu pun sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun