Mohon tunggu...
Sri Wati
Sri Wati Mohon Tunggu... Guru - guru

guru di SD Negeri Bandar Tenggulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Teks Sastra di Kelas V dengan Menggunakan Metode Pembelajaran PBL

19 Februari 2024   17:23 Diperbarui: 19 Februari 2024   17:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Kegiatan Belajar Di Kelas/dok. pri

Situasi : Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : 

  1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

  2. Rendahnya hasil belajar siswa.

  3. Guru belum  memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

  4. Model pembelajaran yang belum tepat.

  5. Media belajar yang digunakan guru kurang menarik.

 Mengapa praktek ini penting untuk dibagikan karena:

  1. Media video pembelajaran dapat menarik minat belajar siswa dan selama proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

  2. Melatih sikap kerja sama siswa  selama proses pembelajaran.

  3. Siswa menjadi lebih aktif pada saat proses pembelajaran.

      4.  Meningkatkan hasil belajar siswa.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktek ini adalah:

  1. Menyiapkan Perangkat pembelajaran seperti RPP, LKPD, bahan ajar, lembar penilaian, media dan alat pendukung seperti laptop, proyektor, dan kabel sebagai alat pendukung praktek pembelajaran ini.

  2. Menerapkan model pembelajaran inovatif.

  3. mempersiapkan siswa untuk melaksanakan praktek pembelajaran. 

    Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

    Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut:

    1.Guru kurang tepat dalam  memilih model pembelajaran.

    2.Penggunaan perangkat pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang kurang inovatif.

    3.Penggunaan alat-alat teknis dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung. proyektor yang tiba-tiba tidak

    bisa dikoneksikan dengan laptop, mengganti laptop yang

    digunakan.

    Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki dan ditingkatkan guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional. Sedangkan dari sisi siswa adalah rendahnya minat dan motivasi dalam belajar.

    Siapa saja yang terlibat:

    Berdasarkan uraian diatas yang terlibat untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah Dosen dan Dosen Pamong sebagai pendamping.  Kepala sekolah, dewan guru serta teman sejawat dan siswa kelas V SD Negeri Bandar Tenggulang yang telah mengikuti kegiatan PPL ini.

    Aksi : 

    Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

    Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :

    Dari hasil wawancara beberapa sumber didapatkan penyebab masalahnya tidak lain bersumber dari proses pembelajaran yang sebelumnya tidak menyenangkan dan tidak berpusat pada peserta didik, serta tidak didukung dengan media pembelajaran yang menarik, dan model pembelajaran yang inovatif. Dengan analisis masalah tersebut, maka solusi yang diperoleh yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media video pembelajaran. 

    Strategi apa yang digunakan :

    Dengan menggunakan sintak dalam PBL yaitu : 

    1. Orientasi Siswa pada Masalah.

    2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar.

    3. Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok.

    4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.

    5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah.

    Problem based learning merupakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, mengembangkan kemandirian belajar, dan meningkatkan 

    kepercayaan diri siswa. Didukung dengan media video pembelajaran yang menarik sehingga membuat siswa menjadi lebih bersemangat saat belajar. 

    pada perancangan LKPD, dimana pada awalnya siswa akan diberikan rangsangan berupa gambar dan video yang ditayangkan pada proyektor, siswa mengamati gambar dan video dan menemukan masalah, alu siswa bersama kelompok mulai menentukan jenis pantun apa yang terdapat dalam video. 

    Bagaimana prosesnya:

    Proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode tanya jawab, diskusi, penugasaan dan media video pembelajaran. siswa

    kelas V berjumlah 16 orang. Satu orang rekan guru yang menjadi kameramen, yang bertugas merekam selama kegiatan PPL yang dilaksanakan mahasiswa PPL dan siswa. Tersedia satu buah handphone untuk vicon bersama dosen dan dosen Pamong melalui Gmeet. Dan satu perangkat laptop  yang terhubung pada proyektor.

    Pembelajaran diawali dengan menyapa siswa, memberikan salam, menanyakan kabar. Berdoa Bersama dan mengecek kehadiran siswa.  Lalu guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional Garuda Pancasila dan dilanjut dengan  tepuk Lambang Garuda Indonesia. dilanjut dengan menjelaskan kegiatan yang akan  dilaksanakan, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini. 

    Pada kegiatan inti, pada tahap pertama sintaks PBL

    Mengorientasikan peserta didik pada masalah yaitu siswa mengamati video yang ditampilkan guru pada layar proyektor, lalu siswa diberikan stimulus pertanyaan mengenai video apa yang mereka saksikan tadi, siswa mencontohkan pantun yang ada pada ppt, siswa menjabarkan pengertian pantun dan guru memberikan penguatan tentang pantun. 

    Mengorganisasikan Peserta didik untuk belajar yaitu Siswa dibagi menjadi kelompok kecil, Siswa mengerjakan LKPD yang telah dipersiapkan oleh guru, Pada pembelajaran materi pantun guru menggunakan media KASAMPI untuk membantu siswa dalam belajar.Sedangkan pada pelajaran materi pantun diharapkan siswa dapat mencari padanan yang sesuai dari sampiran dan isi pantun.

    Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok yaitu Guru membimbing siswa untuk menyusun padanan KASAMPI.Guru mendorong dan memotivasi peserta didik  untuk mengumpulkan informasi yang sesuai agar mampu memecahkan suatu permasalahan yang diberikan dengan mencari di buku. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya yaitu Siswa mempresentasikan hasil karyanya sembari guru memberikan umpan balik.Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah yaitu Siswa mengerjakan evaluasi untuk mengukur ketercapaian standar dan mengevaluasi kemajuan belajar siswa.

    pada kegiatan penutup Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari ini, guru memberikan penguatan, Siswadiberikan kesempatan  bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya,Guru memberikan tindak lanjut materi pada pertemuan berikutnya dan mengingatkan untuk selalu berlatih di rumah dan Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

    Siapa saja yang terlibat:

    pihak yang terlibat selama pelaksanaan PPL ialah : 

    1. Dosen dan Dosen Pamong sebagai pendamping saat PPL

    2. Mahasiswa sebagai perancang, fasilitator dan pelaksana praktik pembelajaran.

    3.Kepala sekolah sebagai pendukung dan pemberi fasilitas yang dibutuhkan dalam praktik pembelajaran.

    4.Rekan guru serta teman sejawat yang membantu dalam mempersiapkan praktik pembelajaran seperti merekam

    dan memberikan semangat.

    5.Siswa kelas V SD Negeri Bandar Tenggulang yang telah aktif dan semangat dalam  berpartisipasi selama kegiatan PPL.

    Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini :

    Sumber daya yang dibutuhkan untuk perangkat yang berbasis teknologi yaitu ketersedian listrik yang ada, seperti satu perangkat laptop dan satu perangkat proyektor untuk menampilkan media pembelajaran sebagai  pendukung proses pembelajaran. Dua buah Handphone untuk merekam saat PPL dibantu dengan rekan guru. Satu buah handphone untuk vicon melalui Google Meet. Media yang digunakan adalah video pembelajaran tentang pantun dan kartu sampiran dan isi, 6lembar LKPD dan 16 lembar evaluasi yang dicetak pada kertas A4.

    Refleksi : 

    Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

    Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan:

    Dampak dari aksi yang saya lakukan terlihat pada minat belajar siswa saat proses pembelajaran, yang sebelumnya hanya melalui pembelajaran dengan metode ceramah kini menjadi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa dalam memproses pengetahuan atau informasi yang diterima, Terlihat dari antusiasme siswa selama proses pembelajaran, siswa  menjadi lebih aktif, pada saat proses pembelajaran sudah terlihat munculnya sikap saling 

    membantu dalam kerjasama. Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai juga

    meningkat. Hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan masalah dalam membuat pantun  juga meningkat, terlihat pada saat proses pengerjaan LKPD dan lembar evaluasi. Karakter bernalar kritis, kreatif, gotong royong dan mandiri sudah terlihat pada proses pembelajaran. Sebagian besar siswa sudah terlibat sangat aktif dalam proses pembelajaran, dan tertarik untuk mengerjakan tugas - tugas yang diberikan secara bertahap.

    Apakah hasilnya efektif?Atau tidak efektif? Mengapa?

    Dari hasil analisis yang dilaksanakan hasilnya efektif karena guru telah melakukan refleksi dan analisis, yaitu:

    1.Tercapainya Tujuan pembelajaran.

    2.Pembelajaran menjadi terpusat pada peserta didik.

    3.Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dari

    setiap siklus yang telah dilaksanakan seperti :

    Pada PPL ke 1 :  2 dari 16 siswa yang hadir, ada 2 siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu 80. 

    Pada PPL ke  2:  1 dari 16 siswa  yang hadir, ada 1 siswa yang mendapatkan nilai terendah yaitu 90.

    Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

    Respon dari Dosen dan Dosen pamong terhadap kegiatan ini:

    sudah sangat baik, bisa dilihat saat dosen dan dosen pamong mengikuti kegiatan sit-in di dalam Gmeet saat  PPL berlangsung dan juga memberikan refleksi atau masukan saat vicon setelah melaksanakan PPL agar dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran ini.

    Respon siswa:

    Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat antusias dan senang, bisa dilihat saat kegiatan kerja kelompok dan saat menyelesaikan LKPD dan refleksi akhir pembelajaran, siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan menimbulkan rasa ingin tahu serta media pembelajaran sangat menarik dan mudah di pahami.

    Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan:

    Faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan aksi ini adalah dimulai dari perancangan perangkat pembelajaran dan instrumen evaluasi, sehingga kesesuaian perangkat ajar dengan strategi yang diterapkan untuk mengatasi masalah kurangnya pemahaman siswa terhadap membuat pantun di kelas V dapat dirancang dengan baik, serta diaplikasikan juga dengan baik. Dukungan dari pihak  sekolah juga sangat membantu ketercapaian keberhasilan proses pelaksanaan aksi ini. Rekan-rekan guru sejawat yang menjadi teman diskusi, serta kameraman dalam proses PPL.

    Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

    Sebagai seorang guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, guru perlu menganalisis karakteristik siswa agar dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa secara keseluruhan.Selain itu, menganalisis masalah belajar yang dialami siswa juga sangat penting untuk bisa merancang pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menganalisis masalah tersebut melalui kajian literatur, diskusi bersama rekan sejawat dan juga para ahli, akan mendapatkan solusi yang relevan untuk proses pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas siswa, sehingga dapat merancang proses pembelajaran secara baik dan matang, yang akan dilaksanakan sesuai dengan rancangan dan berdampak pada peningkatan hasil yang diinginkan. Jadi, perancangan perangkat ajar sangat penting untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun