Mohon tunggu...
Sri Sundari
Sri Sundari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menang Banyak

10 Januari 2019   11:26 Diperbarui: 10 Januari 2019   11:56 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh juga nihh, kalau boleh Aku kasih saran Kamu jangan pulang dulu sampai Aku turun dari angkot ini."

"Memang Kamu turun di mana?"

"Aku turun setelah Kamu membuka pintu hatimu untukku."

Ihiiiwww, rasanya seperti terbang nih angkot ketika mendengar Dilan merayuku seperti itu.

"Boleh saja, biar kuberputar-putar dulu di trayek angkot ini."

"Kenapa?" tanya Dilan.

"Karena Aku ingin pusing, pusing memikirkan Kamu dulu sebelum membuka hatiku."

"Eaaaaakk ...." kata Ibu pemilik kangkung.

Dilan tersenyum lebar merasa gombalnya dapat umpan balik. Milea manyun semanyun-manyunnya. Glok! Di lehernya menempel eceng gondok.

Tiba-tiba angkot berhenti, seorang bapak-bapak masuk lalu duduk di sebelahku. 

Angkot kembali berjalan. Bapak-bapak tadi  mengeluarkan rokok dan korek api. Merusak suasana hatiku saja dengan mau menyulut rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun