Mohon tunggu...
Sri Sundari
Sri Sundari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menang Banyak

10 Januari 2019   11:26 Diperbarui: 10 Januari 2019   11:56 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eehhh tenang dulu, senter ini ..."

Pretttt!!

Lampu mendadak mati, seluruh ruangan gelap gulita.

"Tenang, Papah cari lilin dulu."

"Ngapain, ini kan ada senter," kataku.
Kugeser tombol power senter di tanganku dengan cara meraba-raba.

"E ehh, jangan!!" teriak suamiku.

Slekk. Pyarrr!

Tiba-tiba,
Weeeerrr ... tubuhku seperti melayang dalam sebuah spiral lama sekali sampai aku mengantuk.

Entah berapa lama aku seperti tidur lalu seperti bangun, tiba-tiba ada dalam sebuah angkot.

Aku celingukan sambil melihat sekeliling.
Di dalam angkot ada beberapa penumpang yang cuek aja dengan keberadaanku.

Sopir angkot nyetel lagu Sepultura, lagu hit jaman dulu. Jalanan juga lenggang mengingatkanku pada suasana jaman dulu, biasanya macet dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun