Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Memoar Istri Diplomat (Dari Bangkok sampai Petroria) Karya Yunia Kusminarsih

10 November 2022   21:55 Diperbarui: 11 November 2022   11:13 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Memoar Istri Diplomat , foto koleksi pribadi

Kembali ke Bangkok , Yunia berhenti menjadi guru, karena ada peraturan istri diplomat tidak boleh bekerja. Mereka tinggal di Bangkok Apartemen yang cukup luas dengan sewa yang mahal. Namun karena merasa terlalu besar Yunia meminta untuk menyewa apartemen  yang lebih kecil ukurannya. Dengan sewa yang lebih murah agar bisa menabung lebih banyak.

Yunia dan Pak TS menikmati awal pernikahan dengan cukup bahagia namun ada sisi tidak nyaman pada diri Yunia, karena selain sudah tidak lagi mengajar, hubungan dengan teman sesama guru menjadi tidak harmonis terasa ada sekat.

Kebahagian itu seolah sirna saat suami mengalami masalah di kantor, karena posisinya digeser pindah ke bidang lain, dan itu membuat Pak TS  bad mood yang menular ke istri. Sampai masa tugas di KBRI Bangkok habis dan harus pulang ke Indonesia, Pak TS masih mengalami kekecewaan yang berat atas apa yang dialaminya di kantor.

Pulang ke Indonesia Yunia dan Pak TS tinggal di rumah mertua, Yunia berharap suaminya segera mencari rumah sendiri namun hal ini tidak juga dilakukan sampai beberapa bulan lamanya. Bahkan beberapa bulan suaminya tidak mau ngantor, tidak mau melaporkan kedatangannya kembali ke Indonesia untuk selanjutnya menerima tugas baru lagi. 

Berbagai cara dilakukan Yunia agar suaminya kembali bersemangat untuk bekerja kembali. Semua menjadi kesal dan timbul percecokan dengan keluarga. Hingga membuat Pak TS sadar dan mau pindah mencari rumah sendiri dan ngantor lagi. Beberapa bulan setelah aktif ngantor Pak TS pun kembali menjabat sebagai Kasi Vasilitas Diplomatik.

Setelah 10 bulan menempati rumah kontrakan akhirnya Pak TS mau membeli rumah, sehingga secara psikologis membuat Yunia nyaman dan berdampak baik karena akhirnya Yunia mengandung putra pertama mereka. 

Tahun 1994 putra pertama lahir namun ada kesalahan persalinan sehingga setelah 40 hari persalinan diadakan operasi untuk memperbaiki kesalahan dalam menjahitan saat melahirkan. Namun hasilnya tidak memuaskan sehingga terjadi Fistula Obstetric adanya lubang antara rectum dan anus.

Saat anak pertama mereka umur 9 bulan, Yunia hamil anak kedua namun sayang karena terlalu banyak kegiatan di Darma Wanita bayi dalam kandungan Yunia gugur.

Tahun 1995 Pak TS mendapat kabar akan bertugas ke luar negeri kembali, sebelum berangkat Pak TS mengikuti pendidikan Sesmadya, dan Yunia mendapat pendidikan Taribatlu di Pusdiklat Deplu jalan Sisingamaraja Jakarta. Karena peran diplomat di luar negeri representasi negara, maka seorang diplomat dan istrinya harus memiliki kepribadian menarik, menguasai ble Manner, lancar berbahasa Inggris, paham tentang kebudayaan, serta tata cara berbusana yang baik.

Tahun 1996 Pak TS bertugas di Ethiopia salah satu negara di benua Afrika, sebelum berangkat Yunia harus mencari tahu tentang negara yang akan dituju, tentang iklim, kebutuhan makanan pokok, obat-obatan, kebutuhan dapur, serta keperluan  untuk anak. 

Barang-barang yang akan dibawa termasuk titipan kepala perwakilan  yang di Ethiopia dipacking , semua jumlahnya sampai berpeti-peti. Kemudia dikirim ke Djibouti via maskapai laut, yang kemudian akan diantar ke KBRI Addis Ababa Ethiopia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun