Selesai makan mereka singgah ke kantor KSP yang ada di Banjarmasin dulu untuk sekedar mandi dan melepas lelah sejenak. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjung Tabalong pada malam hari.
Pagi hari mereka baru sampai ke Tabalong karena perjalanan malam hari agak tersendat dengan banyaknya truck pengangkut batubara liar yang beroprasi menggunakan jalan raya umum dari mulai Barabai sampai ke Banjarmasin.
Ais senang sekali karena rumah yang mereka tempati lain dari rumahnya di Jawa.
“ Mbak Ayuk…rumah kita tinggi ya..”
“ Ais harus hati-hati jangan main naik turun tangga terus ya…nanti terpelosok “
“ Buk…besok Ais daftarkan di sekolah Ayuk ya…biar kita bisa sekolah sama-sama “
“ Belum bisa Nak…Ais kan harus melanjutkan TK dulu, sampai ada pendaftaran masuk SD nanti. “
“ Gak mau...Ais mau sekolah bareng Mbak Ayuk saja..”
“ Iya…Ais sekolah TK-nya juga dekat kok sama sekolah Mbak Ayuk “
“ Besok Ibu antar bareng ya..”
Kebahagian itu sudah dapat mereka rasakan kembali, paling tidak sedikit beban yang dirasakan Imoeng sudah agak berkurang, karena lama berpisah dengan buah hatinya yang masih kecil membuatnya sering tidak bisa tidur dan resah, memikirkan apa yang sedang dialami anaknya bila sedang jauh darinya, walaupun ia percaya kalau mertuanya telah menjaga Ais dengan baik.