Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo /3/

19 Maret 2016   21:48 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:04 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai makan mereka singgah ke kantor KSP yang ada di Banjarmasin dulu untuk sekedar mandi dan melepas lelah sejenak. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjung Tabalong pada malam hari.

Pagi hari mereka baru sampai ke Tabalong karena perjalanan malam hari agak tersendat dengan banyaknya truck pengangkut batubara liar yang beroprasi menggunakan jalan raya umum dari mulai Barabai sampai ke Banjarmasin.

Ais senang sekali karena rumah yang mereka tempati lain dari rumahnya di Jawa.

“ Mbak Ayuk…rumah kita tinggi ya..”

“ Ais harus hati-hati jangan main naik turun tangga terus ya…nanti terpelosok “

“ Buk…besok Ais daftarkan di sekolah Ayuk ya…biar kita bisa sekolah sama-sama “

“ Belum bisa Nak…Ais kan harus melanjutkan TK dulu, sampai ada pendaftaran masuk SD nanti. “

“ Gak mau...Ais mau sekolah bareng Mbak Ayuk saja..”

“ Iya…Ais sekolah TK-nya juga dekat kok sama sekolah Mbak Ayuk “

“ Besok Ibu antar bareng ya..”

Kebahagian itu sudah dapat mereka rasakan kembali, paling tidak sedikit beban yang dirasakan Imoeng sudah agak berkurang, karena lama berpisah dengan buah hatinya yang masih kecil membuatnya sering tidak bisa tidur dan resah, memikirkan apa yang sedang dialami anaknya bila sedang jauh darinya, walaupun ia percaya kalau mertuanya telah menjaga Ais dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun