Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo /3/

19 Maret 2016   21:48 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:04 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="komunitas FC"][/caption]

 

 

sebelumnya baca :Mendulang Asa di Bumi Boerneo /2/

Belum ada setahun tinggal di Kelayan Banjarmasin, Imoeng harus pindah ke kota Tanjung Tabalong. Yang jaraknya kira-kira 6 jam perjalanan dari Banjarmasin, ke arah Kalimantan Timur.

Tanjung Tabalong kota yang sedang tumbuh dengan pesat, karena kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Baik itu tambang, hasil perkebunan seperti karet, kelapa sawit, maupun buah-buahan, seperti langsat, cempedak, durian dan lain-lain. Di sector tambang ada : minyak, gas maupun batubara. Terutama tambang batubara yang sedang marak diekspose besar-besaran. Beberapa perusahaan tambang besar ikut andil beroperasi di kota ini, seperti PAMA, BUMA, SIS dan RA. Untuk tambang minyak yang sudah ada sejak jaman dahulu kala dikuasai oleh Pertamina, Pertamina telah membangun infrastruktur secara rapi, bagus dan lengkap di kota Tabalong ini. Seperti kawasan perumahan, taman, rumah sakit, sekolahan, masjid, dan minimarket, yangdiperuntukan buat karyawan dan masyarakat di sekitarnya.

Karena tambang batubara sedang berkembang secara besar-besaran, maka di kota Tabalong banyak pendatang dari berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja di sana. Hal ini menggeliatkan roda perekonomian kota Tanjung Tabalong  untuk tumbuh pesat.

Kota Tabalong menjadi kota yang tepat bagi Imoeng untuk memulai usaha di kota ini. Demikian pula dengan Koperasi yang sedang ditangani oleh Sofian berkembang sangat pesat di kota ini. Karena banyak masyarakat yang membutuhkan modal untuk memulai usaha.

Dengan mengontrak rumah bagian belakang yang biasanya dipakai untuk dapur , untuk  mendapatkan harga kontrak yang lebih murah. Imoeng melanjutkan usahanya selain membuat berbagai macam keripik dan rempeyek, Imoeng juga membuat telur asin, dan sore hingga malam hari Imoeng berjualan jamu seduh yang biasanya pembelinya adalah karyawan tambang yang capek kerja seharian.

Enam bulan sejak kedatangannya ke Kalimantan Imoeng, pulang ke Kudus untuk mengambil kedua anaknya yang masih tertinggal.  Namun sayang hanya anaknya yang nomer 2 tidak mau diajak paling kecil yang mau diajak ke Kalimantan, sedang Dwi anak serta.

Kedatangannya ini juga untuk melunasi sebagian hutang-hutangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun