Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gendam

17 Januari 2015   15:45 Diperbarui: 17 Januari 2017   11:21 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Namun belum selesai Hesti membaca doa apa-apa, bapak itu sudah bilang amin...selesai.

 "Selanjutnya maukah Mas dan Mbak...berjanji tidak akan menceritakan pada seorangpun kalau sudah pernah melihat kitab ini....karena nanti setelah melihat kitab ini kalian akan mempunyai kesaktian...bahkan bisa menolong orang yang sakit..." sambung bapak itu.

 "Waaah.....kita beruntung sekali Mbak....bisa diberi kesempatan melihat kitab yang sangat banyak kesaktiannya ini.....Pak maaf...kalau kitab itu tidak usah dikembalikan ke Museum tapi biar untuk saya saja gimana....saya sanggup membayar berapa pun yang bapak minta..kok.." ujar lelaki  muda itu menimpali.

 "Maaf..Mas..saya tidak ingin menjual belikan kitab ini...karena kitab ini nilainya tak mungkin terjangkau oleh kita..." jawab bapak itu. Lalu bapak itu memandang Hesti dengan seksama. "Saya malah cenderung ingin mengamanatkan kitab ini pada Mbak nya ini....karena saya lebih percaya pada mbak ini sehingga akan lebih banyak menolong orang....karena saya lihat mbak  hatinya yang lebih bersih....namun sayang....sepertinya mbak ini...ada sesuatu di dalam tubuhnya....mungkin telah ada orang yang mengguna- gunai mbak....coba mbak matanya dipejamkan..telapak tangannya dibuka...." , 

Bapak itu terus saja melancarkan aksinya tanpa disadari Hesti. Hesti hanya menurut saja kata-kata bapak itu dengan membuka telapak tangannya. "Maaf...mbak..ternyata dugaan saya benar...coba mata mbak dipejamkan saya ingin mengambil sesuatu yang ada dalam tubuh mbak..melalui ujung cari mbak.." 

"Iya..Pak terima kasih padahal..saya gak merasa punya musuh looh...mosok ada yang jahat kesaya memasang sesuatu di tubuh saya..." jawab Hesti menerangkannya. 

"Mbak....kita jangan percaya begitu saja pada bapak ini...coba kalau memang dia sakti sebaiknya bapak ini kita uji terlebih dulu Mbak......" bisik lelaki yang muda itu ke arahku ketika tiba-tiba bapak itu berdiri agak menjauh. 

"Bapaknya suruh nebak....uang lima puluh ribuan ini genggam tangan kanan dan uang sepuluh ribuan ini gemggam tangan kiri...coba nanti bapaknya suruh nebak...." setelah bapaknya mendekat tiba-tiba bapak itu bilang kalau tangan kanan Hesti ada uang Lima puluh ribuan dan tangan kirinya pegang uang sepuluh ribuan. 

Hesti masih belum mengerti juga permainan dua lelaki yang baru dikenalnya itu. Tapi nalarnya tak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

 "Mbak....sepertinya ada seseorang yang sedang mengguna-gunai mbak....kalau mbak gak percaya biar saya obati....mungkin ada sesuatu yang ditanam dalam tubuh mbak..." Hesti masih belum mengerti kok tiba-tiba bapak itu bilang begitu, tapi Hesti nurut saja apa perintah kedua laki-laki itu.

 "Coba  mbak..pejamkan matanya sebentar...ulurkan ibujarinya ya...." Hesti hanya mengikuti perintah itu. "Sudah mbak..buka matanya ...ini saya mengeluarkan sebuah paku dari ibujari Mbak...." meski tak percaya Hesti sempat terkejut juga...mosok sih ada paku di tubuhku....tapi belum sempat berpikir panjang bapak itu sudah terus melancarkan aksinya. "Begini mbak....saya percaya pada mbak...kitab pusaka ini mau saya kasihkan sama mbak....tapi saya harap tubuh dan harta mbak bersih, tadi saya sudah membersihkan tubuh mbak..dengan mengambil paku dari tubuh mbak..sekarang mbak tinggal membersihkan harta benda mbak..." belum selesai Hesti mengerti kata-kata bapak itu, laki-laki yang muda itu mengeluarkan semua uangnya dari dompet, bukan itu saja HP dan juga cintin batunya pun diserahkan pada bapak itu... " Saya juga ingin membersihkan harta benda saya pak...tolong harta benda saya ini dibersihkan dan didoakan ya.....mbak apa gak ingin harta bendanya bersih to..." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun