Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Ibu dari 1 putri, 1 putra

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terhasut

25 Maret 2024   20:46 Diperbarui: 25 Maret 2024   21:13 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuburan di Halaman rumah. Foto shuterstock

Halaman belakang yang biasanya gelap, mendadak terang. Bukan padang bulan, melainkan cahaya dari ponsel warga yang menerangi kuburan kecil. Aroma tanah basah bekas galian masih tercium.

"Gantian galinya, biar tidak capek!" seru ketua RT.

Tiga orang warga mulai menggali kembali kuburan mungil tersebut. Ayu hanya menatap penuh kesedihan. Tak ada yang bisa dijelaskan dengan mulut tersumpal. Dia pun tak bisa melakukan apa-apa dengan tangan  diikat.

Belum ada lima menit, seorang penggali berteriak.

"Ini dia mayat bayi yang dikubur si Ayu kejam."  

"Buka! Buka! Buka!"

"Nanti saja di kantor polisi, kita tidak berhak, nanti sidik jari kita jadi saksi, malah-malah kita jadi tersangka," timpal yang lain.

Ayu berontak berusaha melepaskan ikatan, tetapi tali itu cukup kuat. Dia lemah tak berdaya.

"Ayooo .... Giring jahanam itu, lepaskan talinya!" perintah ketua RT.

Seseorang melepaskan ikatan dengan kemarahan. Ayu melempar kain yang ada di mulut mungilnya.

"Dasar bodoh, kalian terhasut. Buka kain pembungkus mayat itu, biar jelas siapa yang ada di dalamnya!" bentak Ayu penuh kekesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun