Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

10 Dampak Negatif Memanjakan Anak Secara Berlebihan

15 Mei 2022   06:29 Diperbarui: 15 Mei 2022   18:16 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang mudah menyerah akibat terlalu dimanja orang tua. Foto by popmama

6. Tidak bisa menyelesaikan konflik

Anak yang hidup dalam pemanjaan yang berlebih, dia tidak bisa bersosial dengan baik. Dia tidak memiliki keterampilan menyelesaikan konflik, baik dengan temannya, keluarga hingga tempat kerja. Dia sering kali lari dari masalah. Padahal kemenangan dari seseorang itu adalah jika ia bisa memanage semua kesulitan-kesulitan.   

Ilustrasi anak yang mudah menyerah akibat terlalu dimanja orang tua. Foto by popmama
Ilustrasi anak yang mudah menyerah akibat terlalu dimanja orang tua. Foto by popmama

7. Egois

Anak-anak yang terlalu dimanjakan, di masa depan ia lebih egois, serakah. Dia pun tumbuh menjadi tidak bahagia karena kemungkinan tujuan kehidupan pribadinya termotivasi secara eksternal, ketenaran, kekayaan, kesombongan.

8.  Tidak dekat dengan agama

Anak-anak yang terlalu dimanjakan cenderung menjadi orang dewasa yang tidak tertarik pada pertumbuhan spiritual. Dia mengalami kesulitan menemukan makna di saat-saat sulit sehingga rentan akan depresi.

9.  Tidak bisa mengelola uang

Anak-anak yang terlalu dimanjakan tumbuh mengalami kesulitan mengelola uang dan sering dibebani dengan utang yang berlebihan. Argumen tentang uang menjadi fitur utama dalam hubungan dewasa mereka.

10.  Kesulitan mendidik anak

Anak-anak yang terlalu dimanjakan, ketika menjadi orang tua akan  tumbuh menjadi orang tua yang tidak tahu bagaimana menjadi orang tua. Mereka cenderung permisif atau otoriter dan kurang memiliki rasa kompetensi dalam mengasuh anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun