Masa depan anak tidak ada yang tahu, tetapi karakter anak akan menentukan masa depannya. Orang tua lah yang harus membentuk karakter sejak mereka kecil agar masa depannya cemerlang. Tak perlu memikirkan bagaimana baju bisa cemerlang.
David J. Bredehoft , Ph.D., seorang psikolog menjelaskan di psychologytoday, ada beberapa sikap atau cara orang tua dalam mendidik yang bisa menghancurkan masa depan anak, di antaranya :
- Memanjakan terlalu berlebihan
Seperti apa memanjakan berlebihan masa kecil?
Kehidupan sekarang pada umumnya lebih sejahtera daripada beberapa dekade yang lalu. Anak dibesarkan dalam keluarga yang sejahtera baik dulu atau sekarang sering kali dimanjakan. Orang tua mempunyai kecenderungan memberikan apa yang diminta oleh anak-anaknya.
Orang tua memberi anak banyak hal yang terlihat bagus, cepat, sempurna di mata anak. Ibarat sulap, simsalabim "ada".
Memberikan sesuatu di luar kebutuhan anak, seperti belum waktunya memiliki mobil, anak SMP sudah dikasih hadiah mobil, bahkan pesawat.
Memberikan sumber pemasukan keluarga dalam jumlah tidak proporsional. Tujuannya memenuhi kebutuhan anak tetapi ternyata tidak. Misalnya memberi uang bulanan berlebih di luar kebutuhan anak. Misalnya, tahun 90-an, teman saya dikasih uang jajan oleh ayahnya Rp 2 juta/bulan. Akibatnya, teman saya tidak mau kerja, katanya, "Uang jajan dari Ayah saja melebihi gaji dia di kantor."Â
Orang tua helikopter adalah dia yang memegang kunci kendali anak, semua urusan anak yang menangani orang tua. Seakan-akan anak tidak boleh terluka, tidak boleh kecewa. Orang tua melindungi anak dari ketidakbahagiaan. Sikap ini seperti memanjakan berlebihan.
"Sikap orang tua helikopter, memanjakan anak secara berlebih akan merugikan di masa anak."
Sikap seperti itu secara tidak sadar kita telah menghalangi mereka untuk mengembangkan potensinya. Mereka pun tidak dapat belajar arti dari kehidupan yang penuh warna dan rasa.
David J. Bredehoft , Ph.D. pun menjelaskan ada banyak akibat negatif yang akan timbul jika orang tua memanjakan anak secara berlebih.