Saya sering mendengar orang berkata, “Kurang duite, jadi dipersulit,” Memang untuk situasi dan orang tertentu hal itu sering terjadi. Oknum menerima pelicin karena ada jalan, kita yang mempersiapkan. Jika sudah di depan mata, siapa yang berani menolak. Itulah banyak yang terjebak kasus suap menyuap dan gratifikasi.
Tidak memberi hadiah, bukan berarti kita pelit, tetapi tempatkan pada situasi dan orang yang tepat. Siapa itu, tentunya orang-orang terkasih.
3. Usahakan bersikap baik, dan terapkan budaya 5 S
Bangsa Indonesia terkenal dengan budaya 5 S, sapa, senyum, salam, sopan, santun. 5 s tampak sederhana, tetapi, jika diterapkan pada saat yang tepat akan penuh makna. Sikap ini yang saya bicarakan dengan suami ketika hendak masuk ke kantor kedubes.
“Kita jangan bersikap judes, so ingin dihormati, kasih senyum yang ikhlas, kita gak punya uang untuk menyuap,"
Untuk senyum, sapa, santun, sudah kami terapkan dalam sehari-hari, bukan saat pengurusan visa saja, jadi tidak ada yang sulit.
4. Lakukan salat duha dan berdoa
Seperti yang telah kita ketahui, salat duha tujuannya untuk meminta rezeki dari Allah Swt., rezeki bukan saja urusan seberapa banyak uang yang kita peroleh. Sehat, kelapangan, kelancaran urusan adalah bagian dari rezeki. Kemudahan adalah milik Allah, kita hanya berusaha dan berdoa.
Setiap kemudahan yang kami dapatkan, bukan karena ada orang dalam atau menyuap. Jika pun ada orang dalam yang kami kenal, mereka hanya sekadar memberi jalan, mengingat suami pengguna kursi roda.
Pada hari antikorupsi ini, mari cegah korupsi dari diri kita sendiri, tolak budaya suap.
Salam,