Remaja percaya bahwa vaping lebih aman daripada merokok tembakau. Apakah itu benar?
Baca juga: Mengatasi Kecemasan pada Remaja
 Risiko vaping bagi kesehatan remaja
Berbicara risiko vaping, sama saja kita membahas dampak buruk dari rokok. Namun, sebagian orang percaya bahwa pemakaian vaping sebagai pengganti rokok tembakau adalah manjur.
Namun, itu bukan cara yang tepat untuk berhenti dari rokok, apalagi digunakan oleh remaja. Hal ini karena vape masih mengandung nikotin yang dapat menghambat pertumbuhan otak remaja.
Risiko lain dari valping bagi kesehatan remaja adalah:
1. Masalah mulut
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Pediatrics, vaping dapat menyebabkan iritasi mulut dan tenggorokan termasuk mulut kering. Selain itu, uap yang dihirup oleh perangkat elektronik dapat mengobarkan sel-sel mulut, menciptakan potensi penyakit gusi.
2. Kecanduan
Vaping, sama halnya dengan merokok, tetapi dalam bentuk batreai. Perokok tembakau saja bisa kecanduan padahal tahu sangat berbahaya.
Sebuah studi dari University of Southern California, mengikuti dua kelompok yang terdiri dari 300 siswa sekolah menengah pertama dan atas. Satu kelompok merokok e-rokok dan yang lainnya tidak.
Selama 16 bulan, satu kelompok menggunakan vape mulai beralih menggunakan rokok tembakau. 10% remaja tidak merokok. Ini menunjukkan vape menyebabkan remaja kecanduan.
3. Jadi bahan percobaan