"Boleh aku tahu alasan kamu menjadikan aku sebagai pilihan kamu? Sedangkan saat ini pun banyak laki -- laki yang sedang berusaha merebut dan memperoleh perhatian kamu?".
 "Karena keyakinan. Aku yakin sama kamu, dan kupikir cinta itu tidak butuh sebuah alasan. Cinta itu sebuah rasa. Dan aku bukan tipe orang yang suka menstandarisasi diri, terutama dalam hal cinta. Selama aku selalu berusaha maksimal seiring dengan doa, masa sih aku enggak pantes untuk dicintai pria baik seperti kamu?".
 Upsss, ternyata aku salah, diam -- diam aku mencintainya dan diam -- diam ia mencintaiku. Jadi, cinta diam -- diam itu berawal dari zamannya cinta monyet. Oh iya lupa ... cinta monyet itu sekarang sudah beranjak dewasa.
 Mungkin berawal dari cinta monyet, semoga akan kekal abadi dengan landasan keyakinan, kejujuran dan rasa percaya.
 Cinta? Lho kok monyet?
 Â
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H