"Boleh minta nomor hp nya?".
"Oh iya, Oke. Nih" (Sembari menyerahkan secarik kertas yang bertuliskan nomor ponselku).
Layaknya gadis remaja yang lain, aku senang dan gembira. Mungkinkah ia merasakan apa yang kurasa saat ini, Tuhan? Apakah ia merasakan hal yang sama kurasakan? Setiap detik kupandangi ponselku, dengan harapan ada seseorang yang mengirimkan SMS atau minimal missed call. Hari berlalu, terus berlalu, kabar darinya tak kunjung kudapatkan. Dalam benakku berkata, ia tak perlu tahu tentang perasaanku. Masalah perasaan ini, biarlah aku dan Tuhan yang tahu. ( asiik ... )
Akhirnya kuputuskan untuk fokus belajar hingga masa putih abu -- abuku berakhir. Prioritas utamaku adalah lulus dengan mendapatkan nilai terbaik dan masuk ke universitas yang kuinginkan. Ternyata usaha yang kulakukan berbuah manis, Tuhan menjawab semua doaku. Aku diterima disalah satu universitas ternama di Kota Tangerang Selatan, tepatnya di Gading Serpong.
Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah. Aku bertekad untuk meninggalkan semua masa putih abu -- abu dan mengubah mindset layaknya seorang mahasiswa dan harus lebih dewasa.
Satu bulan masuk kuliah adalah masa adaptasi untukku. Masa untuk memahami situasi dan kondisi di kelas maupun di kampus secara menyeluruh. Kini, aku tahu, dunia perkuliahan tidak sama dengan masa sekolah dulu. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya aku mampu beradaptasi dengan lingkungan disekitarku.
 Pagi yang cerah, kubuka jendela, kunikmati hangatnya sinar mentari yang memberikan kesejukan dan ketenangan hati. Bergegas, aku beranjak dari pembaringanku dan kugapai handuk yang tersangkut dibalik pintu. Entah mengapa, pagi ini semangatku sangat membara. Aku tiba di kampus jauh lebih awal dibanding hari biasanya. Segera kulangkahkan kakiku memasuki ruang pembelajaran. Meskipun aku datang jauh lebih awal, ternyata ruangan kelasku sudah dipenuhi dengan teman- temanku.
 "Hai ! Pagi temen -- temen" ( sapaan hangat yang biasa kulakukan )
 Aku memilih tempat duduk disalah satu sudut ruangan. Segera membuka dan membaca buku, itulah rutinitas yang setiap hari kulakukan. Tiba -- tiba, ada seorang teman yang datang menghampiriku.
 "Hai, sorry ganggu, ada titipan nih!" (sembari menyerahkan sesuatu kepadaku ).
 "Hahh? Buat aku?" ( dengan penuh penasaran )