Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Sri Patmi: Berlabuh di Geladak Kapal Dharma Kencana II

7 Desember 2020   15:49 Diperbarui: 7 Desember 2020   16:00 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Enggak -- enggak, tadi aku cuma bercanda kok. Lagian kamu kenapa sendirian ke Jakarta? Harusnya kamu minta didampingi supaya lebih safety, apalagi kamu perempuan dan kesempatan itu pertama kalinya kamu ke Jakarta. Kamu belum tahu gimana kerasnya hidup di kota metropolitan?".

"Iya, aku salah, aku enggak tau apa yang harus kulakuin? Nah mungkin ketika aku bingung itu, para copet itu memanfaatkan kesempatan itu".

"Memang orang yang kamu cari itu tinggal dimana?".

"Aku juga enggak tahu dimana keberadaannya".

"Boleh aku lihat fotonya?".

"Nah itu dia, aku ke Jakarta cuma modal nekad. Foto dan keberadaanya pun aku enggak tahu dimana?".

"Hahh? Kamu enggak tahu orangnya gimana dan tinggal dimana? Gimana kamu mau nyari dia?".

"Iya, itu salahku. Aku terlalu berambisi untuk mempertemukan orang itu dengan orang paling kusayangi selama ini tanpa memikirkan resiko yang harus kuhadapi. Ibarat aku berjalan, aku berjalan untuk mencapai tujuanku tanpa adanya pedoman dan petunjuk".

"Nah itu kamu tahu, tapi ya udahlah, jadikan itu semua pelajaran untuk kita. Kita enggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dimasa depan kalo kita takut untuk melangkah. Kalo aku boleh tahu, seberapa berarti orang itu untuk kamu, sampe kamu benar -- benar berambisi seperti itu?".

"Mereka adalah orang yang paling berharga dalam hidupku. Meskipun aku baru mengenal mereka beberapa tahun yang lalu".

"Kamu memang wanita yang baik, kamu rela mengorbankan segala kepentingan kamu untuk orang yang kamu sayang. Aku salut sama kamu, Mereka adalah orang yang paling beruntung didunia ini".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun