Ternyata edukasi seperti itu punya banyak manfaat. Selain mendapat pengetahuan dan ketrampilan, anak kami juga menjadi anak yang pengertian. Mereka tidak banyak menuntut.
Saya dan istri sudah cukup puas bersenang senang, kini giliran anak anak kami mengalaminya.Â
5. Lebih mudah mengelola konflik.Â
Dalam berumah tangga pasti ada konflik. Beda penanganan beda pula hasilnya.Â
Banyak kejadian yang berujung perceraian dialami saudara, teman, tetangga dan kader kader binaan kami.
Semua biasanya berawal dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik. Makin lama makin menumpuk, ketika meletus berakhir dengan perpisahan.
Kejadian diatas menjadi pelajaran untuk kami. Karena sering mendampingi konflik kami cukup dewasa untuk mengelola perbedaan yang terjadi.Â
Perselisihan tentu saja masih terjadi. Umpamanya saya suka bubur dicampur sementara istri lebih senang yang dipisah, perbedaan itu bisa memicu pertengkaran. Anggap saja hal tersebut bumbu rumah tangga.Â
Masih ada hal lain yang lebih enak ketika menikah tua. Masalah seks, hubungan kekerabatan, hubungan sosial dll. Kami lebih mudah menjalaninya karena sudah dewasa.Â
Bagi Anda yang merasa galau dan bimbang untuk menikah karena merasa sudah tua, pengalaman kami mungkin bisa menjadi referensi.Â
Salatiga, 11102023.178
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H