Waktu itu saya ingin bekerja di kapal pesiar luar negeri. Teman teman yang sudah pernah bekerja disana tampak banyak uang dan bisa keliling dunia secara gratis.
Posisi mereka kebanyakan sebagai steward atau pramusaji di restoran kapal.Â
Satu syarat untuk bekerja disana adalah pengalaman kerja di restoran Internasional. Saya tidak punya pengalaman itu.Â
Atas rekomendasi saudara, saya diterima magang sebagai steward  di divisi Food and Beverage.Â
Ada beberapa pemagang lain dari sebuah sekolah perhotelan. Hanya saya yang menjadi pemagang atas inisiatif pribadi.Â
Tahap awal saya tidak ditempatkan di restoran tetapi di ruang pertemuan. Terkadang jika ada event besar dengan tamu ribuan orang, macam pesta perkawinan, kami para para pemagang diperbantukan.Â
Saya menikmati magang ini karena passion saya memang melayani orang. Hal itu membuat saya bisa bekerja sepenuh hati.Â
Selain itu, pihak hotel menyediakan konsumsi setiap hari sehingga pengeluaran untuk makan bisa diirit. Saya bisa mendapat konsumsi 2 kali sehari.Â
Setelah lima hari bekerja, kami mendapat libur sehari, lima hari kerja, libur sehari begitu jadwalnya. Saya mendapat shift pagi.Â
Karena tidak ada kegiatan lain, saya sering menawarkan diri untuk tidak libur. Selain suka melayani orang, saya bisa mendapat makan gratis 2 kali. Lumayan.Â
Setelah satu bulan, saya meminta untuk untuk pindah ke bagian restoran dan dikabulkan.Â