Mohon tunggu...
Sri Fatma Hidayah
Sri Fatma Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Saya mulai senang menulis sejak SMP dan mulai memiliki kehendak untuk mengembangkan ketika masuk dunia perguruan tinggi. Saya memiliki ketertarikan dengan topik topik seperti sastra, bahasa, budaya, sosial hingga pendidikan. Melalui blog ini, saya ingin membagikan tulisan-tulisan saya untuk dapat dibaca lebih banyak pihak dan untuk saling bertukar pikiran dan opini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konon Sial, Pernikahan Anak Kesatu dan Ketiga: Sebuah Pementasan Drama oleh Mahasiswa Satrasia UPI

26 Juni 2023   11:45 Diperbarui: 26 Juni 2023   12:03 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literat Satrasia (@literat.my.id) | Instagram  

Suaraku tak terdengar lagi,

Tapi di antara larik-larik sajak ini

Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti,

Impianku pun tak dikenal lagi,

Namun di sela-sela huruf sajak ini,

Kau tak akan letih-letihnya kucari.

 

Puisi indah ini menggambarkan perasaan rindu, kehilangan, dan harapan dalam cinta. Melalui puisi ini, Sapardi Djoko Damono ingin menuangkan perasaan rindu akan hadirnya orang yang sangat dicintanya. Puisi mewakili kehendak dan harapan bahwa suatu saat dapat bertemu kembali dengan seseorang yang telah pergi. Konsep cinta yang dibentuk oleh Sapardi yakni - cinta sejati akan tetap abadi melintas ruang dan waktu. Puisi indah inilah yang menjadi inspirasi dari penyusunan naskah drama kawan-kawan mahasiswa Dik 4 C.

Secara garis besar, drama ini menggiring penonton untuk merasakan perasaan yang sama seperti apa yang digiring Sapardi Djoko Damono melalui puisinya. Menyaksikan pertunjukkan drama ini membuat saya merasakan setiap emosi yang dibangun melalui kesatuan unsur drama. Dilla Nur'asa, Kalya Nafrani Damayanti, dan Sofia Ihsani Muhammad sebagai penulis naskah naskah ini berhasil mengalihwahanakan puisi "Pada Suatu Hari Nanti" menjadi naskah drama yang epik dan berkarakter kuat.

Sinopsis

Dari sebuah kelurga yang begitu menganut kepercayaan masyarakat Jawa, Ajeng - putri mereka yang hendak dilamar oleh seorang pemuda bernama Bima. Namun, fakta tentang Ajeng yang merupakan anak ketiga dan Bima adalah putra sulung membuat kisah cinta mereka dikecam oleh keluarga Ajeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun