Mohon tunggu...
Sri Budiarsih
Sri Budiarsih Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana UPGRIS Semarang

Saya seorang mahasiswa Pascasarjana UPGRIS sekaligus sebagai guru SMP. Membaca dan traveling kuliner merupakan kesenanganku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Campur Kode Ceramah Gus Akim Suudi pada Peringatan Isra Mikraj di SMP N 6 Pekalongan 2024 (Kajian Sosiolinguistik)

10 November 2024   12:18 Diperbarui: 10 November 2024   12:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Campur kode berwujud klausa merupakan penyisipan unsur bahasa asing atau bahasa serumpun yang menyisip dalam gabungan kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat. Berikut ini data penyisipan unsur berwujud klausa.

Mari kita dalam momen Isra miraj ini, hubungan kita kepada Allah semoga menjadi hubungan yang baik. Catatannya krungu suara azan jo mbad- mbud....". (data 09)

Pada data (9) di atas merupakan tuturan Gus Akim Suudi pada ceramahnya. Pada data di atas termaksud campur kode berwujud klausa bahasa  jawa yaitu krungu suara azan jo mbad- mbud artinya mendengar suara azan janfan bermalas-malasan. Klausa bahasa Jawa tersebut secara spontar dan refleks dituturkan oleh Gus Akim Suudi sebagai bentuk motivasi yang dia berikan kepada pendengarnya. Klausa bahasa Jawa tersebut sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia, namun karna faktor kebiasaan menyisipkan bahasa Jawa dalam ceramahnya.

"....Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis salihin, Semoga keselamatan untuk kami dan hamba-hamba Allah yang shaleh ...." (data 10)

Pada data (10) di atas merupakan tuturan Gus Akim Suudi pada ceramahnya yang terdapat campur kode berwujud klausa. Pada      data di atas ditandai dengan penggunaan klausa bahasa Arab yaitu Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis salihin artinya Semoga keselamatan untuk kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Gus Akim Suudi memilih menggunakan klausa bahasa Jawa tersebut untuk menasihati supaya kita selalu menjadi hamba-hamba yang shaleh.

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan beberapa jenis peristiwa campur kode dalam setiap ceramah Gus Akim Suudi, baik campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran. Hal ini disebabkan karena Gus Akim Suudi tergolong sebagai masyarakat multilingual. Gus Akim Suudi jarang sekali bertutur menggunakan   satu bahasa dalam menyampaikan ceramah sehingga banyak data campur kode yang ditemukan dalam ceramahnya.

Data hasil penelitian ini didukung oleh teori campur kode yang dikemukakan oleh Kridalaksana (dalam Malabar, 2015:48) bahwa campur kode adalah penggunaan satuan bahasa dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa termaksud di dalamnya pemakaian kata, klausa, indiom, sapaan dan sebagainya. Berikut uraian hasil penelitian:

Ada tiga jenis campur kode yaitu, campur kode ke dalam (Inner code mixing), campur kode keluar (Outer code mixing), dan campur kode campuran (bybrid code maxing), sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suandi (dalam Mulyaningsi dkk, 2019). Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Suandi. Pada penelitian ini peneliti menemukan tiga jenis campur kode dalam ceramah Gus Akim Suudi, yaitu campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran. Berikut peneliti akan menguraikan jenis-jenis campur kode dalam ceramah Gus Akim Suudi, sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dalam ceramah Gus Akim Suudi peneliti menemukan 6 data yang telah di klafikasikan berdasarkan jenis campur kode ke dalam 2 data, campur kode ke luar 2 data, dan campur kode campuran 2 data.

Berdasarkan hasil penelitian penelitian menemukan campur kode bahasa daerah maupun campur kode bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dalam ceramah Gus Akim Suudi yang berupa campur kode berwujud kata, frasa, imbuhan, kata ulang, dan klausa, yaitu (1) Campur kode berwujud kata dengan jumlah 8 data yang masing-masing berasal dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris berjumlah 2 data dan bahasa Arab berjumlah 3 data. (2) Campur kode berwujud frasa 2 data masing-masing data berasal dari bahasa asing, yaitu gabungan antara bahasa Arab dan Bahasa Inggris berjumlah 2 data, dan bahasa Arab berjumlah 2 data. (3) Campur kode berwujud imbuhan berjumlah 2 data masing-masing data berasal dari bahasa Jawa (4) Campur kode berwujud kata ulang berjumlah 1 data yang masing-masing data berasal dari bahasa Jawa yang merupakan bentuk perulangan kata dasar. (5) Campur kode berwujud klausa berjumlah 2  data yang masing-masing data berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Arab.

REFERENSI

Ahyar Juni. 2019. Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Aceh Ragam Lisan Siswa.  Aceh: CV. Biena Edukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun