Mohon tunggu...
Sri Arum Anjan Lestari
Sri Arum Anjan Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Anak di Kehidupan Bermasyarakat

16 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan anak di kehidupan bermasyarakat 

Perkembangan anak dalam konteks kehidupan sosial merupakan topik yang kompleks dan

penting dalam psikologi perkembangan. Dua teori yang sangat mempengaruhi pemahaman tentang

perkembangan anak dalam lingkungan sosial adalah teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky. 

*Teori Jean piaget menjelaskan urgensi peran kognisi dalam perkembangan anak. Piaget menggambarkan anak-anak membangun pengetahuannya sendiri melalui tahapan perkembangan kognitif. Dalam konteks

kehidupan sosial, teori Piaget menyoroti bagaimana anak memperoleh dan mengadaptasi

pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Anak-anak belajar dengan bereksplorasi,

bertanya, dan membangun pengetahuan bersama teman sebaya dan orang dewasa. Sementara itu, *Teori Lev vygotsky

menegaskan peranan lingkungan sosial dalam tumbuh kembang anak. Teorinya

memperkenalkan konsep bidang perkembangan nyata, dimana anak dapat belajar dari interaksi

dengan orang yang lebih berpengalaman. Dalam kehidupan sosial, Vygotsky mengemukakan bahwa

anak dapat mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial melalui kerjasama dengan orang dewasa

dan teman sebaya. Hal ini memperkuat gagasan bahwa belajar adalah proses sosial yang berlangsung

dalam konteks sosial. Kombinasi teori Piaget dan Vygotsky membantu kita memahami bagaimana

anak-anak mengembangkan pemahaman tentang dunia sosial mereka dan bagaimana lingkungan

sosial memainkan peran penting dalam proses ini. Melalui eksplorasi dan interaksi yang terarah dalam

kehidupan bermasyarakat, anak-anak dapat membangun landasan pengetahuan dan keterampilan

sosial yang dibutuhkan untuk berkembang dan menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi

Kata Kunci : Teori Jean Piaget, Teori Lev Vygotsky,

Pendidikan anak usia dini ialah sebuah proses tumbuh kembang anak secara holistik

sejak lahir hingga usia enam tahun. Ini melibatkan stimulasi dan pengasuhan perkembangan

fisik, spiritual, motorik, emosional, dan sosial mereka untuk mendukung pertumbuhan yang

optimal. Pendidikan anak usia dini dalam kurikulum berbasis kompetensi melibatkan

penerapan strategi yang bertujuan untuk menstimulasi, membimbing, membina, dan

memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan perkembangan bakat dan

keterampilan pada anak .

Perkembangan kognitif anak berbeda antara satu dengan yang lainnya, ada yang

langsung memahami sebuah penjelasan, ada pula yang memerlukan bantuan dari ahlinya.

Selain itu, anak-anak tertentu mendapat manfaat dari pendekatan bahasa khusus untuk

memfasilitasi kemampuan berpikir mereka. Hal ini karena bahasa tidak hanya berfungsi

sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat percakapan pribadi, yang menjadi landasan

bagi komunikasi sosial yang efektif.

Tumbuh kembang anak tentu saja berkaitan erat dengan kewajiban orang tua,

keluarga, dan guru. Keluarga merupakan individu yang mempunyai hubungan paling dekat

dengan seorang anak sejak ia dilahirkan dan mempunyai pengaruh yang besar bagi Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

Perkembangan kognitif menekankan pada pembahasan struktur berpikir. Menurut

Jean Piaget, pembahasannya sebagian besar berpusat pada struktur kognitif. Dari tahun 1927

hingga 1980, dia melakukan penelitian ekstensif dan menulis publikasi tentang topik

perkembangan kognitif. Berbeda dengan psikolog sebelumnya, ia menegaskan bahwa

perkembangan kognitif anak-anak tidak hanya kurang maju dibandingkan orang dewasa

karena keterbatasan informasi mereka, tetapi juga secara fundamental berbeda sifatnya.Merujuk pada studinya, kemampuan individu dalam memperhatikan sains sangat dipengaruhi

oleh tahapan pertumbuhan otak dan perubahan terkait usia . Piaget

mengajukan teori struktur kognitif untuk menjelaskan proses dimana anak memperoleh

konsepsi tentang lingkungan sekitarnya.Teori Piaget yang dikenal dengan epistemologi genetik bertujuan untuk mengkaji

perkembangan kapasitas kognitif. Istilah "genetik" dalam konteks ini berkaitan dengan

kemajuan perkembangan dan bukan warisan biologis

Menurut Piaget, anak-anak memiliki beberapa skema sensorimotor sejak lahir, yang berfungsi

sebagai struktur interaksi awal mereka dengan lingkungan sekitar. Pengalaman awal anak akan

dibentuk oleh skema sensorimotorik tersebut. Sederhananya, mereka hanya dapat merespons

peristiwa yang dapat dimasukkan ke dalam kerangka mental yang ada, yang disebut skemata.

Konsekuensinya, peristiwa-peristiwa tersebut akan menentukan batas-batas pengetahuan dan

pemahaman anak. Namun, skema awal ini mengalami modifikasi sebagai akibat dari

pengalaman. Setiap pengalaman terdiri dari bagian-bagian berbeda yang perlu diasimilasikan

ke dalam kerangka kognitif anak. Dengan terlibat dengan lingkungan, struktur kognitif

mengalami transformasi, memfasilitasi pengembangan pengetahuan pengalaman seseorang.

Namun, sesuai teori Piaget, proses ini ditandai dengan langkah bertahap, seiring dengan

munculnya skema baru secara konsisten dari skema yang sudah ada sebelumnya.

Perkembangan intelektual anak, yang awalnya dimulai dengan reaksi refleksif terhadap

lingkungan sekitar, akan berkembang hingga mereka mencapai tahap di mana mereka dapat

merenungkan kejadian yang mungkin terjadi dan secara kognitif memeriksa potensi hasil yang

mungkin terjadi.

Interiorisasi menyebabkan munculnya proses kognitif yang membebaskan anak dari

keharusan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya, seiring dengan kemampuan

bayi melakukan manipulasi simbolik. Perkembangan operasi ini memberikan upaya kompleks

pada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan, sehingga meningkatkan kapasitas mereka

untuk aktivitas intelektual dengan kompleksitas yang bertambah. Karena semakin besarnya

kompleksitas arsitektur kognitif anak. Begitu pula dengan struktur kognitif anak yang

berperan dalam membentuk lingkungan fisiknya

* Perkembangan Sosial

Menurut Lev Vygotsky, perolehan dan pertumbuhan pengetahuan seorang anak

sangat terkait dengan interaksi sosial mereka. Interaksi dengan teman sebaya dan paparan

terhadap lingkungan sekitar dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan kognitif mereka. Ia merumuskan teori perkembangan sosiokultural yang

mencirikan pembelajaran sebagai fenomena sosial, yang memungkinkan anak-anak

meningkatkan kapasitas mereka untuk belajar melalui konteks interaksi dan budayanya.

Berdasarkan pada teori yang di kemukakan oleh Vygotsky, maka dapat di simpulkan

bahwasanya faktor lingkungan mengambil peran yang cukup krusial dalam perkembagan

kognitif anak. Hal tersebut didasari oleh pentingnya anak dalam belajar budaya, beradaptasi serta perkembangan tutur bahasa yang terjadi pada anak.

KESIMPULAN

Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky merupakan dua pendekatan penting untuk

memahami perkembangan anak dalam kehidupan sosial. Piaget menekankan pentingnya

peran pengalaman langsung dalam pembentukan kognisi anak, sedangkan Vygotsky

menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak. *Kesimpulan

mengenai peranan teori mereka terhadap perkembangan anak di masyarakat adalah sebagai

berikut.

Pertama, teori Piaget menunjukkan betapa pentingnya anak aktif mengeksplorasi

lingkungannya. Anak belajar melalui interaksi dengan benda dan situasi disekitarnya. Dalam

konteks sosial, hal ini berarti anak harus mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan

teman sebayanya dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Teori Piaget juga menekankan

pentingnya tahapan perkembangan yang berbeda, sehingga pendidik dan orang tua harus

memahami tingkat perkembangan anak dan memberikan tantangan yang sesuai.

Kedua, teori Vygotsky menekankan pentingnya peran interaksi sosial dalam

pembelajaran anak. Konsep zona perkembangan proksimal menggambarkan jarak antara

kemampuan anak saat ini dengan potensi-potensi yang dapat dikembangkan dengan bantuan

orang dewasa atau teman sebaya. Oleh karena itu, pendidik dan keluarga harus berperan

sebagai mediator, membantu anak mengatasi kesulitan dan berkembang. Secara keseluruhan,

Piaget dan Vygotsky memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana anak belajar

dan berkembang di masyarakat. Memahami perbedaan dan persamaan antara kedua teori ini

dapat membantu guru dan orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik pada anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun