"Aku Luna... ini sahabatku Michelia," tanpa ragu Dex menjabat erat tangan Luna dan Michelia.
"Boleh aku bergabung dengan kalian di sini?" Dex menunjuk sebuah kursi kosong dan diiyakan oleh Luna. Michelia tidak terpengaruh dengan kehadiran Dex dan melanjutkan makannya dengan nikmat.
"Sahabatmu ini tampak sangat serius," Dex mengerling pada Michelia.
"Dia memang begitu, selalu serius dalam segala hal, iya kan Michelia?"
Michelia tersenyum malu, tidak berani menatap wajah Dex yang memandangnya penuh keseriusan.
*
Ternyata itu bukan pertemuan yang pertama untuk Dex dan Michelia. Setiap kali dia mendapat libur beberapa hari, dia merasa perlu mengunjungi Michelia walau hanya sehari saja. Namun Dex memerlukan waktu cukup lama untuk meyakinkan Michelia bahwa dia sungguh serius ingin menjalin hubungan lebih akrab dengan gadis itu.
"Kamu seorang co-pilot, cintamu pasti landing di setiap kota yang engkau singgahi," Michelia terkekeh. Mereka sedang duduk di teras rumah Michelia yang asri.
"Aku hanya ingin mendaratkan pesawatku di hatimu,"
"Wooo... kamu bicara sembarangan saja," Michelia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Dex.
"Apakah belum cukup perhatianku selama ini? Setiap kali turun ke darat, aku selalu datang untukmu, hanya untukmu..."