Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelakiku Heterochromia

31 Januari 2025   02:30 Diperbarui: 31 Januari 2025   02:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Speer Boulevard, Denver (Sri Nur Aminah, 2021)

"Aku Luna... ini sahabatku Michelia," tanpa ragu Dex menjabat erat tangan Luna dan Michelia.

"Boleh aku bergabung dengan kalian di sini?" Dex menunjuk sebuah kursi kosong dan diiyakan oleh Luna. Michelia tidak terpengaruh dengan kehadiran Dex dan melanjutkan makannya dengan nikmat.

"Sahabatmu ini tampak sangat serius," Dex mengerling pada Michelia.

"Dia memang begitu, selalu serius dalam segala hal, iya kan Michelia?"

Michelia tersenyum malu, tidak berani menatap wajah Dex yang memandangnya penuh keseriusan.

*

Ternyata itu bukan pertemuan yang pertama untuk Dex dan Michelia. Setiap kali dia mendapat libur beberapa hari, dia merasa perlu mengunjungi Michelia walau hanya sehari saja. Namun Dex memerlukan waktu cukup lama untuk meyakinkan Michelia bahwa dia sungguh serius ingin menjalin hubungan lebih akrab dengan gadis itu.

"Kamu seorang co-pilot, cintamu pasti landing di setiap kota yang engkau singgahi," Michelia terkekeh. Mereka sedang duduk di teras rumah Michelia yang asri.

"Aku hanya ingin mendaratkan pesawatku di hatimu,"

"Wooo... kamu bicara sembarangan saja," Michelia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Dex.

"Apakah belum cukup perhatianku selama ini? Setiap kali turun ke darat, aku selalu datang untukmu, hanya untukmu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun