Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelakiku Heterochromia

31 Januari 2025   02:30 Diperbarui: 31 Januari 2025   02:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Speer Boulevard, Denver (Sri Nur Aminah, 2021)

"Aduhhh..." Michelia terpekik saat seorang lelaki pincang menabrak bahunya dengan keras. Dex sangat terkejut melihat istrinya terjatuh dan bunga yang baru mereka beli berhamburan di jalanan.

"Pakai matamu kalau berjalan di sini," Dex memaki lelaki itu. Dia segera menolong istrinya berdiri. Lelaki berkepala botak memandang ketakutan kepada sosok lelaki kekar yang berada di depannya.

"Maafkan aku...maafkan..." lelaki itu membungkukkan badannya berkali-kali dan pergi menjauh. Sebelah kakinya pincang membuat langkahnya tersendat-sendat.

"Kamu baik-baik saja Sayang?" Dex bertanya cemas.  Michelia tersenyum menenangkan suaminya.

"Aku kaget sekali, tiba-tiba lelaki itu menabrakku. Entah darimana datangnya, tiba-tiba dia sudah berada di sini," Michelia sibuk memungut potongan bunga mawar yang terlepas dari pembungkus kertas.

"Maafkan aku, jalan-jalan sore kita berantakan karena ulah berandalan itu," Dex berjongkok dan memandang sosok yang sudah hilang di keramaian.

"Biarkan saja bunga itu, sini kubelikan yang baru."

"Tidak perlu Sayang, bunga hadiahmu sangat indah. Aku yang kurang hati-hati memegangnya tadi sampai berantakan seperti ini. Maafkan aku ya..." Michelia menggandeng mesra sang suami yang tampak masih kesal.

Baca juga: Pesan Dari Sungai

*

"Aku masih kepikiran dengan lelaki yang menyenggolmu di jalan tadi sore," Dex menatap langit-langit kamar. Dilihatnya sang istri baru keluar dari kamar mandi memakai kimono tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun