Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki Antagonis Dari Kebun Aren

17 Januari 2025   23:28 Diperbarui: 18 Januari 2025   04:13 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rimbang tetap membisu. Orang-orang yang tidak sabaran segera membawa Rimbang ke kantor Polisi dan dimasukkan ke dalam sel.

*

Rimbang, pemuda pengangguran yang suka berbuat kriminal. Dia adalah pecandu miras dan gemar bermain judi. Rimbang adalah tipikal pemain buruk tanpa modal dan selalu kalah taruhan. Rasa kesal karena hasratnya menang judi tidak pernah terpenuhi menyebabkan Rimbang gelap mata melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, termasuk mencuri ayam milik tetangga dan mencelakai orang. Tidak ada modal berjudi dan kasih tidak sampai menyebabkan Rimbang kalap. Lelaki bermasa depan suram ini menaruh dendam membara kepada lelaki pembuat gula aren bernama Daeng Takko. Dia melarang Lela, anak gadisnya pacaran dengan Rimbang.

Suatu hari Rimbang menunggu Lela pulang sekolah. Dia bersembunyi di balik tembok dan menghampiri sang gadis  saat berjalan sendirian.

"Lela..." terdengar suara sang pemuda memanggilnya dari belakang. Lela menoleh, senyum di wajahnya hilang melihat kehadiran pemuda kumal itu.

"Bagaimana kabarmu Lela? Aku rindu padamu."

Gadis itu mendengus kesal.

"Lela... mengapa kamu selalu menghindar? Apakah kamu tidak mencintaiku lagi?"

"Aku ingin melanjutkan sekolahku dan jangan pernah menaruh harapan padaku."

"Aku tidak melarangmu bersekolah, asalkan kamu tetap mau bersamaku selalu."

Lela menghentikan langkahnya dan memandang wajah Rimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun