Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekeping Dime Tanda Cinta

24 April 2023   15:38 Diperbarui: 24 April 2023   15:41 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"How do you know my name?"

"I know you well because you are my customer."

Seratus untuk Kevin. Jawaban telak ini membuatku bertambah salah tingkah. Segera kutinggalkan cowok bule itu.

"Dell...why you leaving me?"

"You stay here and waiting your someone special, right."

"Umm...actually, I am waiting for you, please..."

Aku segera berlari menjauh dari Kevin. Grogi berat aku dibuatnya.

Sejak kedatangan Kevin ke North Class membuat aku tidak pernah lagi ke King Soopers. Aku menitipkan belanjaanku kepada Catherine, my roommate. Jika sangat terpaksa, aku melakukan belanja via online. Aku merasa tidak nyaman jika harus bertemu dengan Kevin. Namun takdir Tuhan berlaku untuk diriku berjumpa kembali dengan makhluk cakep ciptaannya. Aku mendapat tugas dari dosen untuk mewawancarai customer King Soopers yang berlokasi di Chestnut Street, tempat Kevin bekerja. Ternyata Kevin bukan sembarang pegawai seperti dugaanku selama ini. Setelah magang di King Soopers, aku baru menahu bahwa Kevin adalah Young Manager yang mengelola bidang logistik. Walaupun masih bau kencur, kemampuan pengelolaannya  yang mumpuni membuat Kevin terus mendapatkan promosi untuk kenaikan jabatannya. Setelah berminggu-minggu berusaha menemuiku namun nihil, akhirnya aku memberikan ijin kepada Kevin untuk bertemu. Aku sudah menimbang ribuan kali baik buruknya keputusanku ini karena tidak ingin tersakiti untuk kedua kalinya.

Di bawah langit musim gugur kota Denver yang berselimut awan tebal berwarna kelam, kami janjian bertemu. Panorama gedung pencakar langit Optiv bersanding dengan Polsinelli menunjukkan keramahan ibukota yang dijuluki 'The Mile High City'. Daun pohon oak yang hijau sekarang beranjak menjadi merah merona diterpa angin bulan November, melambai ke kiri dan ke kanan seakan memanggilku menari. Suatu pemandangan yang sangat menyejukkan hati. Kevin berjanji menemuiku di depan teras Lola and Rob Salazar Student Wellness Center yang terletak di kampus Auraria yang penuh pepohonan. Sejam sebelumnya aku sudah tiba duluan dan mengambil tempat 'mengintai' yang berada di terrace Student Commons building yang berada tepat di seberang tempat janjianku. Sambil menunggu Kevin datang, kuseruput Thai tea kesukaanku hasil racikan cafe di Tivoli Student Union.

Aku berjalan pelan menuju ke teras gedung tempat kami akan bertemu. Senja mulai turun, angin dingin merasuk ke dalam tulang. Aku mulai cemas. Sudah nyaris tiga puluh menit berlalu aku menunggu kedatangan Kevin namun dia belum tampak jua. Hiruk pikuk gerombolan pemain basket dan suporternya telah lama berlalu. Tinggallah aku sendirian menunggu Kevin yang tidak kunjung tiba. Akhirnya, kulihat Kevin berlari dari kejauhan.

"Why you too late? I am boring waiting for you."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun