Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sekeping Dime Tanda Cinta

24 April 2023   15:38 Diperbarui: 24 April 2023   15:41 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Please forgive, honey. I have to kept the storage that arrived this afternoon."

"You're lie to me." Aku memekik keras di hadapannya. Kevin mengernyitkan keningnya. Bingung dia melihat ada cewek reog.

"Honey, can you trust my explain? Semalam terjadi tornado hebat di Jefferson county. Truk kontainer tidak dapat bergerak karena banyak puing beterbangan, beruntunglah barang supplier telah tiba dan aku harus meyakinkan diriku bahwa semua barang itu telah tersimpan di tempatnya masing-masing."

Suara Kevin terdengar begitu lelah. Dia terduduk lemas di kursi yang berada di belakangku. Tampaknya memang benar dia baru pulang dari tempatnya bekerja.

Aku menutup mataku rapat-rapat. Rasa traumaku ditinggal oleh Lee kembali bergejolak di dalam sanubari. Bisikan hantu tidak percaya terdengar samar dalam gendang telingaku. Pasti lelaki ini akan menggoreskan luka lebih dalam daripada yang ditinggalkan oleh Lee. Jangan pernah percayai alasannya. Ya Tuhan, bagaimana aku meyakinkan diriku bahwa Kevin juga menyayangiku? Aku ingin lepas dari jeratan rasa trauma masa laluku.

"Okay Dell, jika tidak ada lagi yang harus dibicarakan, aku pulang saja. Badanku capek sekali. Besok aku harus masuk kerja lebih awal membenahi sisa barang yang belum aku inventarisir."

Kudengar suara kursi bergeser dan derap langkah kaki berjalan menjauh. Aku memejamkan kembali mataku yang telah dipenuhi riak air, meluncur tanpa hambatan dalam dinginnya hembusan angin. Rasanya tidak adil aku membalaskan trauma masa laluku kepada Kevin. Aku merasa sangat menyesal telah menyakiti hatinya, namun aku tidak mampu bergeser dari tempatku berdiri.

Hiruk pikuk Student Wellness Center telah berganti dengan kesunyian. Malam telah turun sempurna. Aku sudah merelakan Kevin pergi dengan ribuan rasa kecewanya melihat tingkahku yang tidak jelas juntrungannya. Sayup-sayup suara deru RTD light rail dan klaksonnya terdengar di kejauhan. Suara mesin transportasi yang menyuruh aku segera pulang ke rumah.

"Honey, you're still here?"

Kudengar suara lembut Kevin berbisik di telingaku. Aku berbalik, lelaki itu masih berdiri di depanku. Kedua tangannya berada di belakang punggungnya seakan menyembunyikan sesuatu. Aku berusaha menyembunyikan rasa senangku.

"I am okay here. Please back to your home." aku menjawab angkuh sapaan ramahnya dan berbalik arah memandang indahnya lampu di kejauhan. Kevin mendehem. Mungkin dia sangat kesal melihat aksi dramaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun