Mohon tunggu...
SRI MUJIATI
SRI MUJIATI Mohon Tunggu... Guru - Guru IPS SMP Negeri 2 Karangmalang

Menjadi seorang guru harus mampu menjadi panutan, mampu memahami pembelajaran, disiplin dan menghargai siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS

15 Februari 2024   15:19 Diperbarui: 1 Maret 2024   10:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban yang melakukan presentasi

Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat diterapkan pada proses pembelajaran IPS karena selain mengajak siswa untuk dapat berpikir cepat, tipe pembelajaran ini juga mengajak siswa untuk melakukan aktivitas fisik ketika mencari pasangan, sehingga siswa merasa senang dengan permainan yang dilakukan. 

Model pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa tentu akan menambah motivasi siswa untuk belajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada proses pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat lebih aktif selama proses pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karangmalang”

          Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, seorang guru dapat menerapkan berbagai macam model pembelajaran. Hal itu sejalan dengan apa yang dikemukakan Daryanto dan Mulyo Raharjo (2012:5) bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.

          Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match (mencari pasangan) merupakan model yang dikembangkan pertama kali oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Make A Match ini merupakan model yang mengajarkan siswa untuk dapat aktif dalam mencari atau mencocokkan soal dan jawaban serta disiplin terhadap waktu yang telah ditentukan. 

Huda (2014: 251) menyatakan bahwa Make A Match saat ini merupakan salah satu strategi penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini antara lain, pendalaman materi, penggalian materi, dan edutainment (proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan antar muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis, sehingga aktifitas pembelajaran berlangsung menyenangkan).

           Berdasarkan uraian di atas, bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki kelebihan yakni meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, melatih keberanian siswa, dan menghargai waktu. Sedangkan kelemahannya, jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik akan banyak waktu yang terbuang, karena tingkat pemahaman setiap siswa berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.

PEMBAHASAN

           Kemampuan berpikir kritis atau critical thinking siswa masih kurang karena kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki, mengevaluasi dan menghubungkan dengan fakta atau informasi dari berbagai sumber.

           Berdasarkan hasil kajian literatur, hasil wawancara dan melalui observasi dan pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab kurangnya kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah :

            • Kurangnya literasi peserta didik.

           • Beberapa siswa cenderung tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru     akibatnya siswa tidak dapat menjawab           pertanyaan yang diberikan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun