Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Oh Ternyata

16 Agustus 2023   12:47 Diperbarui: 16 Agustus 2023   22:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang perjalanan ke Surabaya aku hanya terdiam dan tidak lagi mendengarkan apa-apa yang diceritakan pak Usman. Sampai akhirnya kereta sampai juga di stasiun Turi Surabaya.

Kami turun beriringan

"Dik Wati, maaf boleh minta nomer telponnya?" tanya pak Usman pada saat di peron

"Oh maaf pak, saya buru-buru. Itu sopir saya sudah menunggu. Senang berkenalan dengan bapak" jawab saya sambil berlalu berjalan terburu-buru

"Ngasih nomer telpon ke Pak Usman sama saja cari penyakit baru dalam hidupku"

Aku sangat bersyukur pada Tuhan atas segala takdir yang diberikan padaku, aku sangat bersyukur tidak mempunyai masalah seperti yang dialami oleh Pak Usman dan bu Erna. Tuhan itu baik, sebaik-baiknya pengatur kehidupan di dunia. Terima kasih Tuhan atas berkatmu pada kehidupanku.

Note : Jangan terlalu serius bacanya. hanya fiksi belaka, mendengar cerita temen saja hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun