Pekerjaan beres-beres rumah hari ini cukup menyita waktu sehingga tidak sempat saya membuka handphone sama sekali. Jam empat sore baru sempat baca WA. Ada WAG orang tua murid ex SD anak keduaku rame ada berita duka cita. Saya scroll ke atas rupanya masih rancu yang meninggal orang tuanya siapa. Akhirnya saya personal chat ke mamanya Ika salah satu orang tua murid yang sudah cukup dekat dengan saya
" Bu, siapa yang meninggal?"
"Nggak tau mama Uma, coba saya tanyakan ke mama Ado yang sesama orang Padang. Biasanya kekerabatannya cukup dekat"
"Ya bu, kabarin aku ya. Rasanya sudah gemeteran kalau ada berita duka cita. Keingetan ayahnya anak-anak yang sudah meninggal satu setengah tahun yang lalu. Kabarin aku ya bu"
"Ya mama Uma"
Lima menit kemudian ada balasan dari mama Ika.
"Ayahnya Amar yang meninggal bu"
"Inalillahiwainailaihi rojiun. Aku nunggu Uma pulang sekolah aku ke sana takjiah ya bu. Tungguin aku. Karena di rumah nggak ada kendaraan. Mobil dibawa kakak kerja dan motor dipakai Uma sekolah"
"Ya bu. Mama Ado sudah di sana juga"
Saya langsung mandi dan menunggu Uma pulang sekolah. Saya sebenarnya tidak terlalu akrab dengan mamanya Amar, tapi belakangan ini kami para emak-emak mantan TK yang anaknya sekarang sudah SMA suka kumpul-kumpul, healing bersama, makan-makan dan meet up mendadak. Jadinya sudah kayak saudara rasanya.
Sambil menunggu Uma pulang saya WA ke mamanya Ado