Mohon tunggu...
leonardo sipayung
leonardo sipayung Mohon Tunggu... -

smile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Seorang Sahabat

13 Maret 2012   06:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:08 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ternyata Roni, laki-laki yang pernah menolongnya saat mata pelajaran sejarah. Perlu waktu yang lama buat Roni untuk berterus terang apa alasannya untuk menghubungi Tina, namun Roni harus berterima kasih kepada burung-burung yang beterbangan di sudut luar jendela ruang tamu rumah Siska, burung-burung itu seakan memberi isyarat kepada Tina bahwa Roni menunggu jawaban atas suratnya. Tina hanya bisa mencoba menjawab seadanya bahwa hatinya sudah berbagi , namun bukan jawaban itu sebenarnya yang diharapkan Roni. Roni langsung menutup telponnya diikuti burung-burung yang pergi meninggalkan rumah Tina, tak ada ucapan slamat tinggal. Bunga yang dulu mekar mewangi di halaman rumah Tina kini layu seakan tak ada tetes embus yang membasahinya. Cahaya bulan di malam hari takkan pernah lagi datang ke hadapan Roni. Semua tlah pergi, jauh ke ujung bumi, bagaikan buah yang memiliki dua rasa, sang pohon pun harus memilih satu diantara rasa buah itu, manis untuk Tian dan pahit untuk Roni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun